LOVE IN BUSAN

1.4K 181 9
                                    

"Jisoo-ssi!" panggil Namjoon dengan agak berteriak. Ia berlarian kecil menghampiri gadis yang kini duduk di bangku tak jauh darinya.

Pemuda itu mengulurkan sekaleng kopi kepadanya. Jisoo menerima seraya tersenyum. "Apa kau juga menemani Jungkook?" tanyanya ramah. Ia tersenyum begitu Namjoon mengangguk.

"Selama ini aku tidak pernah berpikir seorang Jeon Jungkook akan jatuh cinta dengan seorang wanita," ucap Namjoon diakhiri tawa. Ia meneguk minumannya beberapa kali. Matanya juga tidak luput memperhatikan pintu di mana Jungkook masih berada di dalam sana. Bersama dengan Rosé, dan juga dua pria paling berpengaruh di Big Hit dan YG.

Terdengar embusan napas panjang dari Jisoo. "Ini juga pertama kalinya untuk Chaeng. Dia memang ramah kepada siapapun, tapi dengan Jungkook ... aku sudah lama tahu, mereka canggung ketika bersama."

"Dahulu," Namjoon menggoyang-goyangkan kaleng minumnya yang sudah terasa agak ringan, "sekarang, aku bahkan sudah mengira seberapa jauh hubungan mereka."

"Kau juga tahu?" Jisoo bertanya dengan nada cukup terkejut. Ya, memangnya siapa yang tidak akan terkejut jika yang berucap adalah sosok leader Bangtan Seonyeondan di sampingnya ini.

Pemuda itu mengangguk mantap. "Lebih tepatnya, aku merasakannya. Bukankah kau juga begitu?"

Nampak Sejin dan juga manajer Blackpink keluar dari dalam ruangan tersebut. Wajah keduanya terlihat lelah. Mereka juga berjalan menjauh alih-alih menuju ke bangku di sebelah Jisoo yang kosong.

"Di antara kami berempat, Chaeng-lah yang paling tertutup bahkan hampir tidak pernah membicarakan laki-laki manapun. Sebagian besar waktunya dihabiskan di tempat latihan, studio, dan dorm," Jisoo tersenyum di sela-sela ucapannya, "aku orang pertama yang terkejut ketika dia bercerita tentang Jungkook."

"Tidak heran. Rosé bisa membuat siapapun yang berbicara dengannya merasa nyaman," sambung Namjoon yang langsung mendapat anggukan gadis di sampingnya. "Kemarin kami membicarakan banyak hal, dan aku mengerti kenapa Jungkook bisa jatuh cinta dengan gadis itu."

Mereka masih asyik mengobrol tentang banyak hal di bangku tunggu itu. Tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi di antara dua orang subjek obrolan mereka. Dua orang yang kini duduk berseberangan dengan kepala menunduk.

"Angkat kepala kalian berdua. Apakah jatuh cinta itu perbuatan yang hina?" Yang Hyun Suk yang sedari tadi juga diam, kini bersuara.

Tiga orang di dalam ruangan tersebut nampak terkejut. Bahkan Bang Si Hyuk, yang senantiasa mengantisipasi ucapan dari pimpinan YG tersebut. Pria yang akrab disapa 'Papa Bear' oleh para Army, bahkan sampai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Sajangnim, aku minta maaf," cicit Rosé. Gadis itu menghapus air matanya dengan kasar.

Jungkook hanya memperhatikan bagaimana kemudian Yang Hyun Suk kemudian tertawa. "Ya! Jungkook-ah, kekasihmu cengeng sekali. Jadi, pastikan kau tidak akan pernah membuatnya menangis," ucap pria dengan ciri khas topi hitam tersebut.

"Tenanglah, hyung! Akan kupastikan anak itu bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia pilih," sambung Bang PD dengan senyum di akhir kalimat.

***

We Got Married akhirnya kembali melanjutkan syuting. Kali ini, Rosé dan Jungkook tengah berada di sebuah pantai di kota Busan. Tempat kelahiran Jungkook. Keduanya sudah berusaha melupakan obrolan mereka bersama Reporter Lim beberapa hari lalu. Ah! Atau lebih tepatnya, berusaha untuk melupakan.

Memang siapa yang mampu melupakan saat-saat Jungkook harus berhadapan dengan CEO YG, atau ketika Rosé harus berhadapan dengan Bang PD?

Berkali-kali Rosé merapikan rambut panjangnya yang tergerai. Angin di sini cukup kencang. Musim gugur yang sudah dimulai semenjak bulan lalu juga membuat udara jauh dari kata hangat. Alhasil, semua orang sudah bersiap dengan jaket tebalnya masing-masing.

[END] TWO OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang