SOMETHING YOU DON'T KNOW ABOUT LOVE

1.4K 192 2
                                    

Semenjak mendengar pernyataan dari anggota BTS yang lain. Kecanggungan mulai menyelimuti Jungkook dan Rosé. Bahkan, ketika mereka turun dari mobil dan mengekor Jin untuk berbelanja saja, kecanggungan itu masih nampak. Baru ketika Sejin -manajer BTS- menegur, keduanya berusaha untuk tetap profesional di depan kamera.

"Aku tidak tahu kau ternyata blink," ucap Rosé seraya terkekeh. Gadis itu kini bertugas membersihkan sayuran yang menjadi daftar belanjaan pertama seorang Kim Seokjin. Pemuda yang tengah sibuk memotong-motong daging di halaman belakang.

Ah, iya! Alih-alih memasak makanan pedas dan berminyak, mereka memutuskan untuk memasak barbeque. Lagipula, malam sudah mulai menyelimuti Seoul ketika rombongan itu sampai di dorm BTS. Tolong salahkan saja Taehyung dan Jin yang berdebat lama sebelum memasuki supermarket untuk berbelanja.

"Ya, Jimin-ah! Apa kau tidak bisa menyalakannya dengan api sedang saja?!" Di luar sana terdengar teriakan khas Yoongi. Menyusul Jimin yang sibuk membuat perapian, tetapi selalu diganggu oleh pemuda dari Daegu itu.

Jungkook masih berusaha memotong brokoli dengan tenang. Padahal kenyataannya, ia beberapa kali sempat mengusap-usap telapak tangannya yang basah. Gugup berhadapan dengan seorang gadis yang baru saja mengetahui rahasianya selama ini. Uh, aku ingin membunuh Yoongi-hyung! Pekiknya dalam hati.

"Kau juga selama ini seorang army!" timpal Jungkook cukup keras. Suaranya berusaha untuk menyaingi keran air yang masih menyala.

Gadis itu terkekeh kecil. Ia mendekat ke arah Jungkook dan duduk tepat di sebelahnya. Asyik memotong bawang bombai yang sedari tadi dijauhi oleh Jungkook. "Siapa biasmu di Blackpink?" tanya Rosé bergurau. Tentu saja ia sudah tahu siapa biasnya.

"Jisoo-noona," timpal Jungkook tak lama kemudian. Ia berusaha untuk tidak tertawa ketika gerakan tangan gadis di sampingnya berhenti.

Wajah datar Rosé terpampang. Kedua pipinya menggelembung. "Oh yeah! She's the best singer I've ever know," timpal gadis itu. "I guess you like me," lanjutnya dengan nada lebih rendah.

Kini Jungkook benar-benar mengabaikan sayuran di depannya yang masih perlu dipotong. Karena baginya, saat ini tidak ada yang lebih menarik selain Rosé yang tengah merajuk. Ah, jarang sekali dirinya menjumpai gadis itu benar-benar merajuk seperti sekarang.

"Aih, kau lucu sekali," katanya seraya meraih kedua pipi Rosé dan mencubitnya gemas. "Kenapa kau masih bertanya siapa biasku di Blackpink? Padahal Yoongi-hyung sudah memberikanmu clue dengan begitu jelas."

Mendengar pengakuan Jungkook, mau tidak mau dirinya juga ikut mengabaikan pisau dan bawang bombai yang baru rampung setengah. Ia benar-benar melepas benda itu ketika tiba-tiba Jungkook menggenggam tangannya. Memosisikan telapak tangannya di kedua pipi pemuda itu.

"Jung-"

"Kau bukan hanya biasku saja di Blackpink, aku sepertinya bahkan harus berterima kasih ribuan kali kepada Hyun Suk-hyung karena sudah menerimamu di YG," ucap pemuda itu lirih. "Can I say that you're YG's gems?"

Entah mengapa, mendengar ucapan Jungkook tadi membuat dadanya menghangat. Cukup lama mereka hanya saling berpandangan. Rosé tidak tahu respon apa yang akan ia berikan kepada pemuda itu. Terlebih ketika tiba-tiba Jungkook mencium tangannya lembut.

Rosé hampir saja terbahak begitu pemuda di sampingnya ini mengernyit. "Aku baru saja akan bilang, tanganku bau bawang," ucapnya seraya terkekeh.

"Ya! Kau memang penghancur romansa kita, Chaeyoung-ah!" Jungkook menimpali dengan sengit. Ah, tidak ... sebenarnya ia berusaha untuk tidak terlalu terlihat konyol sekarang ini. Tentu saja tangan Rosé berbau bawang. Seharusnya ia ingat sedari tadi mereka berdua sedang memotong sayuran dan gadis itu memotong bawang bombai.

[END] TWO OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang