"Hentikan mobilmu, darling," ujar Clara pada lelaki gendut yang menjadi kliennya malam ini. Lantas lelaki mesum itu memberhentikan mobilnya.
Clara menyingkirkan tangan nakal lelaki itu dari pahanya dan keluar. Ia kemudian berseru, "Oh, ya Tuhan."
Lelaki itu ikut keluar.
Mereka memandang kedua mobil yang terbalik. Satu berwarna hitam, tampak mengenaskan. Satu berwarna silver, jauh lebih mengenaskan. Kedua mobil itu mengepulkan asap. Namun yang mencuri perhatian Clara adalah seorang gadis, kira-kira seusia dengan Putrinya. Tampak terluka parah dengan darah di sekujur tubuh. Merintih juga menangis.
Dalam hitungan detik Clara telah sampai ke depan gadis itu. "Kita harus menyelamatkannya darling."
Lelaki gendut itu tampak tidak peduli. Ia mendekat dan merengkuh pinggang Clara dari belakang. "Kau tahu ini bukan urusan kita Clara," bisiknya serak.
Ditambah tangannya kembali menggerayangi paha Clara yang hanya menggenakan dress ketat di atas lutut. Sangat seksi, terbuka dengan warna menyala. Merah terang.
"Kita perlu kembali ke mobil dan segera ke hotel bitch."
Clara tidak keberatan dengan panggilan itu. Ia sudah biasa sebab itu memang pekerjaan yang selama ini menghidupi dirinya.
"Ayolah, darling," rayu Clara seksi, menepis tangan lelaki gendut itu. Ia berbalik. Mengalungkan kedua tangannya, lalu mengelus pipi lelaki gendut itu yang tampak menikmati, matanya terpejam. "Kumohon. Bantulah aku."
Clara kemudian mengecup bibir lelaki itu, bermaksud menggoda. "Setelahnya, kita bisa menghabiskan malam panjang ini bersama, darling."
Lelaki gendut itu menggeram. Ia membuka matanya, tersadar dari jemari lentik Clara yang begitu memengaruhinya.
"Oh, baiklah." Ia kemudian mendekati Evelyn. Setengah berjongkok dan mulai menyelipkan tangannya di paha dan satu tangannya di punggung, lalu mulai mengangkat tubuh Evelyn.
"Terimakasih darling."
Lalu tepat ketika Clara dan lelaki gendut itu telah memasukkan Evelyn ke jok belakang, tiba-tiba mata Clara agak menyipit, menyadari sebuah benda yang tertempel di mobil silver itu.
Tidak lama kemudian ia mengabaikannya. Masuk ke dalam bersama lelaki gendut itu. Tepat ketika mobil mereka telah mundur sangat jauh, detik itu suara ledakan cukup dahsyat terdengar.
"Shit!" ucap lelaki gendut itu spontan, sementara Clara terkejut.
Mobil silver itu mendadak meledak, persis di depan mata mereka.
***
Suasana pesta malam itu begitu meriah. Banyak tamu-tamu dan kolega dengan pakaian elit menghadiri. Axton Bardrolf. Lelaki itu berulangkali melonggarkan dasinya disertai dengan pandangan yang mengedar ke sekitar. Sesekali ia juga menatap jam rolex di tangan kirinya.
"Aro..." panggil Wella, Ibunya menepuk punggung Axton.
Axton lantas memandang Ibunya. "Mom bisa kita menunda acara sedikit lagi?"
Ibunya menggeleng, menepuk pipi Axton pelan. "Kau menunggu Eve?"
Axton mengerang. Kemudian ia menutup wajah frustasi. "Aku harap ia tidak lupa tentang hari ini."
Wella tertawa. "Ia tidak akan lupa Aro. Lagipula, kita juga sudah mengundang mereka. Ia mungkin hanya sedikit lama mempersiapkan penampilannya untukmu."
Axton menurunkan tangannya. "Ya, aku hampir melupakan tentang hal itu." Kemudian ia tersenyum miring pada Wella. "Eve tidak pernah merias wajahnya Mom."
"Dan jika ia melakukannya, berarti ia tidak ingin kau kecewa."
Axton termenung beberapa saat, sebelum ujung bibirnya tertarik ke atas. Apalagi mendengar kalimat Ibunya selanjutnya. "Eve pasti ingin matamu hanya tertuju padanya. Ia ingin menjadi gadis tercantik malam ini spesial untukmu."
Axton tertawa rendah. "Kuharap itu benar Mom. Karena aku tidak sabar ingin bertemu dengannya malam ini."
Wella kemudian menepuk pundak Axton sebelum berlalu karena menerima sebuah panggilan. Dan dari jauh Axton mengamati ekspresi Ibunya itu. Tampak serius juga shock secara bersamaan.
Entah siapa yang menelpon, tapi itu sukses membuat Axton diliputi rasa penasaran. Hingga ia bertanya usai Wella menyudahi percakapan.
"Mom, ada apa?"
"Aro... Mommy tahu kau sangat menunggu Eve. Tapi sepertinya gadis itu tidak akan datang."
"Apa maksudmu Mom?"
"Eve... ia dan keluarganya..."
***
bersambung...
aku update lagi hehe. jangan lupa tinggalkan like dan komentar ya ^^
Halo, kalo berkenan mampir ya ke ceritaku, vote dan komennya ditunggu ^^
telah tamat 25 juli 2020
repost : 6 januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
End Game [complete]
Mystery / Thriller[Follow dulu ya sebelum baca :)] Evelyn Blossom gadis itu kehilangan sebagian memori karena trauma berat. Hingga seseorang menemukannya. Lalu identitasnya diubah begitu saja menjadi Milly Kincaid. Nama itu membawa bencana untuknya dan mengantarkann...