6

54 3 0
                                    

Gadis yang berbalut gaun pengantin berwarna putih dengan taburan mutiara kecil dan mahkota yang berada di atas rambutnya membuat ia semakin tampak cantik dan manis ditambah lagi dengan sentuhan make up flawless diwajahnya membuat semua orang yang berada di dalam ruangan terperangah. Bahkan orang yang memoles wajah wanita itu seakan tak percaya dengan hasil karya tangannya sendiri.

Sungguh wanita ini seperti bidadari!

Gadis itu menatap pantulan dirinya di depan cermin berukuran besar yang terletak di dalam kamarnya, ia pun menutup mulutnya karna ia pun tak percaya apakah yang berdiri didepan cermin ini dirinya atau tidak?! Ia merasa dirinya berbeda jauh lebih cantik dari sebelumnya dan ia sangat malu serta gugup.

Senyuman di bibirnya tidak pernah pudar menantikan kehadiran pria yang akan menjadi suaminya nanti. Saling mengikat janji sehidup semati dan menua bersama, ah bahkan saat pria itu belum datang pikirannya sudah kemana-mana berkhayal tentang masa depannya dengan sang pujaan hati.

Detik demi detik berlalu, semua tamu telah datang dan menunggu kehadiran pengantin pria yang tak kunjung juga tiba, apalagi gadis yang sejak tadi menatap pintu utama berharap pria itu datang dengan gagahnya tapi sayang saat pintu terbuka sosok pria yang dinantikannya masih mengenakan baju kantornya! Dan juga yang membuat Aeleasha tidak percaya adalah saat jari jemari kekasihnya digenggam oleh tangan seorang wanita?!

Aeleasha tak bergeming dari tempat ia berdiri, ia menunggu pria itu menghampirinya dan memberi penjelasan so yah pria itu tengah berjalan gontai menghampiri Aeleasha seorang diri, Aeleasha bisa melihat wajah pria itu yang tampak lelah, bajunya yang kusut dan rambut yang berantakan. Setibanya ia, pria itu langsung menggenggam tangan Aeleasha lembut sambil berkata

" Maaf " pria itu mengucapkannya dengan kepala menunduk

Aeleasha mengernyit heran kenapa kekasihnya meminta maaf disaat hari pernikahannya? Dan siapa wanita yang bersama Jovanka?

" Sayang, ada apa dengan mu? Kenapa meminta maaf ? Kenapa kamu malah memakai baju ini? Dan siapa wanita itu Jovan? Dimana keluarga mu? " Tanya Aeleasha beruntun karna kepalanya cukup pusing memikirkannya.

" Kau bertambah cantik dengan balutan gaun ini Asha, aku sangat mencintaimu dan maaf kita tidak akan bisa menikah aku terpaksa membatalkan pernikahan ini " ucap Jovanka dengan satu tarikan nafas tanpa menghiraukan pertanyaan Aeleasha satu pun.

Deg!

Rasanya hati Aeleasha dihantam bertubi-tubi oleh benda tak kasat mata yang membuat hatinya sangat-sangat sakit bahkan sudah hancur berkeping-keping saat mendengar penuturan dari Jovanka.

Apakah ini mimpi? Jika benar tolong bangunkan dia secepat mungkin karna ini sangat menyakitkan!

Aeleasha menatap nanar kepada pria yang berada didepannya, Aeleasha melepaskan genggaman tangan Jovanka dari tangannya.

" Kenapa? " Satu kata yang diucapkan Aeleasha begitu lirih, meskipun tidak terdengar jelas tapi Jovanka masih bisa mendengarnya.

" Maaf ak..aku harus bertanggungjawab dengan wanita yang sedang mengandung anakku " katanya dengan satu tarikan nafas, entah kenapa dada Jovanka merasa sesak setelah mengucapkan kalimat terkutuk baginya itu.

Trust YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang