7

46 3 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam untuk membahas segala yang berkaitan dengan meeting yang diadakan, kini di ruangan itu hanya tersisa Zhevano dan Alex, kedua pria tampan itu menyuruh sekretarisnya untuk menunggu mereka diluar.

" Hal penting apa yang ingin kau bicarakan Mr.Alex? " Tanya Zhevano tanpa basa-basi

" Apa kau yakin tidak mengenalku Mr.Jounza ? " Alex menjawab dengan sebuah pertanyaan

Zhevano yang ditanya seperti itu pun merasa aneh, tentu dia mengenalnya

" Aku mengenalmu " ujar Zhevano

" Benarkah? Ku fikir kau lupa " Alex mengeluarkan nafas lega

"Tentu saja tidak, aku baru mengenalmu beberapa jam yang lalu"

Zhevano memutar bola matanya jengah, ada apa dengan pria satu ini?

" Hey Vano, kau yakin lupa denganku?! " Kali ini Alex dibuat kesal lantaran Zhevano benar-benar melupakannya

Zhevano mengalihkan pandangannya dari tab yang berada di tangannya kemudian menatap Alex dengan tatapan kesal.

" Aku mengenalmu Mr.Alexgar dan berbicaralah dengan bahasa formal meskipun kita sedang tidak membahas proyek atau pekerjaan apapun" Perintah Zhevano tegas dengan tatapan yang siapa saja melihatnya akan membuat bulu kuduk merinding. Tapi berbeda dengan Alex yang jika ditatap seperti itu tidak merasa takut sama sekali.

" Ck,oh ya Vano kau mengenal seseorang yang setiap harinya memakai baju kaos saat kuliah ? " Tanya Alex lagi ia sedang berusaha memulihkan ingatan Zhevano tentang dirinya, barangkali memory didalam otak Zhevano sudah sangat penuh dan tentang Alex mungkin ia berada  paling belakang.

Zhevano kembali mengingat ingat siapa orang yang dimaksud Alex

" Ya aku mengenalnya " jawab Zhevano masih acuh dan itu membuat Alex bertambah kesal

" Siapa dia bagimu? "

" He's my best friend " Zhevano lama-lama bisa muak dengan si Alex yang menyebalkan dia jadi teringat sahabatnya itu sangat menyebalkan persis seperti Alex.

" Tapi kenapa kau tak mengenalinya? "

" Bisakah kau bicara langsung pada intinya saja? jangan selalu memberi ku pertanyaan aku sudah muak" ucap Zhevano to the point dia malas meladeni setiap pertanyaan dari Alex
Buang-buang waktu saja!

" Calm down dude, ku katakan sahabat mu itu adalah aku, Alex yang menyebalkan apa kau masih lupa? " Ujar Alex sambil meniru gaya bicara Zhevano saat sedang kesal dengan Alex.

Zhevano memijit alisnya, mengingat apakah pria yang kini sedang bersamanya adalah sahabatnya? Dilihat dari ciri-cirinya, Alex mengalami banyak perubahan dan juga namanya yang sedikit berubah satu hal yang masih sama yaitu sifat menyebalkanya.

" Kau banyak berubah " Zhevano berkata jujur

" Jadi apa kau sudah mengenali ku? " Tanya Alex untuk kesekian kalinya sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Sudah " jawab Zhevano datar

" Kenapa kau tak terlihat bahagia? Kau tak merindukan ku? "

" Tentu " bukannya Zhevano tidak bahagia hanya saja pikirannya sedang berkecamuk dengan masalah yang belum ia selesaikan.

Alex menghela nafas lelah ia hanya bisa mengelus dada, tak apa ini sudah biasa Alex sudah mengenal Zhevano sangat lama.

" Aku tau kau ada masalah, ceritakan barang kali aku bisa membantu mu? "

∆∆∆

Ruangan yang terlihat kacau ditambah lagi dengan cahaya yang enggan masuk untuk sekedar menerangi membuat nuansa kamar itu tampak mengerikan.

Trust YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang