FLASHBACK pt.1

1.4K 95 0
                                        

Flashbackk On

"Hiks hiks .. Apa salahku pada appa? " Tanya anak berusia 7 tahunan sambil sesekali mengusap air matanya .

"Salahmu karena kau anak tak berguna! Kau membuat hidupku susah!" Bentak sang appa kepada anak semata wayangnya tersebut.

"Kau anak haram !! Aku menyesal telah mempercayai eommamu dan bahkan aku menikahinya karna aku sangat mencintainya . Tapi ternyata fakta pahit telah menelanku dalam² bahwa dia berselingkuh dengan sahabat appa mu sendiri terlebih dia sangat menjijikan ,dia telah membuat nama keluarga ini tercemar . Eommamu hamil dan kau bukan darah dagingku  . Aku sangat membencimu dan eommamu !" Bentak Jeon Sehun dengan emosi yang menggebu-gebu .

"T-tapi a-appa .. Jangan usir kookie dari rumah ini .. Kookie janji akan menjadi anak yang baik untuk appa hiks .. " ujar anak kecil tersebut sambil berlutut dikaki sang appa sambil terus memohon kepadanya .



Bugh!




Brak!


"Baiklah Anak appa yang manis ,dan baik hati . Kookie penurutkan dengan appa?"

"Nee Appa.. Kookie akan menuruti semua perintah appa" Ucap kookie menatap appa dengan wajah sendunya.

Sret!

"Ayo ikut Appa!" perintahnya lalu menarik anak nya keluar rumah . Sikecil hanya menurut pasrah karna jika ia berontak ,ia sangat takut jika appanya akan semakin marah dan bisa² ia diusir dari rumahnya.

Disisi lain

"lihat bagus tidak?"
"Wahh , bagus sekali kamu menggambarnya " Puji Irene yang sedari tadi mengamati anak bersurai blonde itu .

"Hehe .. Eonnie aku merindukan appa dan eomma" ucap panpriya dengan tatapan sendunya .

Irene yang melihat pun ikut merasakan kesedihan tersebut . Ia tahu tak seharusnya anak sepertinya yang masih berumur 7 tahunan harus kehilangan keluarganya, terlebih juga anak seumuran dengannya sedang masih manja²nya .
Yups, orang tuanya meninggal saat mereka sedang diperjalanan dengan mengendarai mobilnya . Disaat itu juga orang tuanya sedang bertengkar hingga sang appa tidak berkonsentrasi dalam menyetir hingga mobilnya melesat kearah jurang , tapi untung saja anak mereka selamat walau waktu itu keadaannya sangat mengenaskan dengan kepalanya yang berdarah akibat benturan keras saat mobil itu terjatuh

Saat itulah dimana irene yang melihat pasca kejadian mengenaskan itupun langsung melarikannya kerumah sakit . Perlu diketahui irene adalah warga asli tempat dimana panpriya dan keluarganya mengalami kecelakaan .

Skip

Irene mengendarai mobilnya sendirian ..
Ia tampak begitu kacau dan panik melihat kondisi anak kecil itu yang benar² sedang membutuhkan pertolongan.

"Hei anak manis, bertahanlah .. "ujar irene dengan nada lirihnya . Ia terlampau takut akan sesuatu yang terjadi dengan anak itu.
















Shitttt!!!!!















Ciiiitttttt!!!!













"YA AMPUN JANTUNGKU..." gumam Irene menghembus nafasnya lega . Yups, dia baru saja mengerem mendadak ditengah jalan . Ia mengerem karena ditengah jalan yang sepi terdapat anak seumuran gadis manis disampingnya ini sedang menangis . Dengan segera Irene turun dari mobilnya dan segera menghampiri anak tersebut.

"Hei .. Kau kenapa ?" Tanya Irene dengan nada khawatir . Pasalnya anak ini menangis dan terdapat luka diwajahnya .

"Hiks..Hiksss.. Appa maafkan aku. . Aku janji akan menjadi anak yang penurut dan baik . Jangan buang aku appa " Gumam anak itu dengan kepala menunduk .










Pug!








Anak tersebut pingsan untung dengan sigap Irene langsung menolongnya dan membawanya kedalam mobil . Ia dibuat pusing sendiri membawa 2 anak kecil yang terluka parah . Menurutnya yang satu luka fisik, dan yang satunya luka fisik + batin .

Kecepatan mobil yang sedang dikendarai sendiri oleh Irene yaitu 60 km , hingga tak berselang lama mobil tersebut berhenti didepan sebuah Rumah Sakit . Dengan sedikit tergesa-gesa Irene turun dari mobilnya dan memanggil-manggil dokter untuk segera membantu nya membawa kedua anak tersebut keruang rawat .

Sudah hampir satu jam Irene mondar-mandir diruang UGD ditemani anak berjenis kelamin perempuan dengan rambut pendek sebahu . Selain Irene mengantarkan 2 anak kecil kerumah sakit ,ia juga sekaligus menjenguk anaknya diruang rawat yang dimana dia sedang mengidap penyakit tipes . Ah.. Irene belum menikah ,ia saja masih berumur 18 tahun hanya saja anak itu sudah dianggapnya sebagai anak sendiri. Ia suka tidak tega melihat anak jalanan yang dimana kisah mereka sama² ditinggal orang tuanya lebih tepatnya tidak dianggap kehadirannya oleh orang tuanya ,dan ia menemukan anak itu juga sedang mengemis dilampu merah . Ia waktu itu langsung mengajaknya untuk ikut dengannya dan membawanya kepanti asuhan milik eommanya .

"Eonnie tenanglah .. Dia akan baik² saja eonnie " Ujar  Eunha sigadis kecil berambut sebahu tersebut yang sedang mencoba menenangkan gadis remaja disampingnya tersebut.

Irene lantas langsung memeluk eunha dengan wajahnya yang sendu dan mata yang sembab.



Cklek





"Apa anda salah satu keluarga kedua anak tersebut?" Tanya dokter yang baru saja menangani mereka.

"I-iya dok, saya kakak dari mereka " dusta Irene karna faktanya ia menemukan mereka ditempat yang tragis dan ia tidak mengenal keluarganya .

"Beruntung anda membawanya tepat waktu karna 1 anak kecil berjenis kelamin yeoja tersebut benturan yang ia alami masih bisa kita selamatkan karna jika tidak ia akan mengalami amnesia akibat benturan yang keras tersebut " Jelas dokter tersebut .

"Dan ... Untung 1 anak kecil berjenis kelamin namja tersebut menurut saya ia paling fatal mentalnya dan fisiknya " Jelas dokter dengan raut wajah sedihnya .

"A-apa maksudmu dok? Luka fisik dan mentalnya apa maksudnya?" Tanya Irene memastikan keadaan anak tersebut baik² saja .

"Apakah ia sering dipukuli?"





Deg!







Saat ini juga Irene terasa gugup setengah mati . Ia bingung harus menjawab pertanyaan dari sang dokter tersebut karna ia bukanlah anggota keluarganya bahkan orang terdekatnya.

"A-anu dok , saya tidak tau adik saya dipukuli atau tidaknya . Karna waktu itu saya sedang melanjutkan sekolah saya di Australia " Dusta Irene dengan nada gugupnya .

"Ah begitu ya? Baiklah , adik anda yang namja itu menderita penyakit mental yaitu rasa ketakutan yang tinggi dicampur rasa bersalah yang secara bersamaan . Soal masalah fisik ia kelihatannya sering kerap kali dipukuli.  Karna saya menemukan banyak luka lebam diwajahnya dan punggungnya. Saya sarankan jangan meninggalkan adik anda sendirian dari jangkauan anda karna kemungkinan besar yang menyebabkan ia seperti ini adalah anggota keluarga anda sendiri "Ujar dokter menjelaskan secara terperinci.

Irene hanya mengangguk setelah mendengar penjelasan dokter mengenai 2 anak kecil tersebut . Ia berjanji akan merawatnya selayaknya adik sendiri bahkan jika perlu ia akan menganggapnya seperti adik sendiri .


Bersambung
Jangan lupa vote and comment 😉😘😍

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang