Tujuh

328 19 0
                                    

Paginya, Kelvin bangun paling pagi. Ia tak tega jika harus membangunkan Zara dan membiarkannya mengerjakan tugasnya sebagai istri dengan keadaan kakinya yang sedang bengkak. Jika ia membiarkannya, ia akan menjadi suami paling kejam didunia karena membiarkan istri yang sedang sakit tetap bekerja. Jadilah kini, ia sedang berkutat di dapur, membuat sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.

Ia telah memasak nasi goreng seafood serta sandwich, susu, kopi dan teh. Setelah selesai, ia segera mencuci segala perabotan rumah tangga yang tadi ia pakai.

Melirik jam dinding, waktu masih cukup panjang hingga waktunya ia ke kantor. Ia pun memilih untuk membersihkan apartmentnya dan menyempatkan diri untuk mencuci.

Ia tersenyum sendiri setelah melakukan semuanya. Ia merasa cukup senang dan sangat letih. Kini ia sadar bahwa pekerjaan seorang ibu rumah tangga atau pembantu rumah cukup berat. Harus menghargai!

"Kel?"

Kelvin yang sedang beristirahat di sofa menoleh dan mendapati Zara yang sedang berjalan perlahan disertai ringisan kecil untuk menghampirinya. Melihat hal tersebut, Kelvin segera berlari menghampiri sang istri.

"Kaki kamu masih bengkak, jangan dipaksain jalan, Za"

"Kenapa kamu keringetan gitu? Dan kenapa apartment kelihatan lebih rapi?" Ia mengalihkan pandangannya pada sang suami setelah matanya menjelajah sekitar. "Don't say that you cleaned it all"

Kelvin akhirnya mengedikkan bahunya. Istrinya bilang jangan bilang, kan. So, ia hanya mengedikkan bahu.

"Kel!"

"Lebih baik kamu sarapan dulu, Za. Ayo!"

Dengan di papah oleh Kelvin, Zara pun beranjak menuju meja makan dimana menu sarapan sudah siap. Ia menggeleng takjub dan memandang Kelvin.

"You don't have to do this, Kel. Kakiku hanya keseleo"

Kelvin menggeleng. "Kamu suka deh meremehkan rasa sakit. Sekali-sekali aku yang bertugas, gak masalah. Ayo makan! Aku bangunin Damon dulu, sebentar"

Kelvin segera melangkah menuju kamar dan meninggalkan Zara sendiri di meja makan. Ia mengedarkan pandangan pada seisi meja dan tersenyum.

Kelvin memang orang baik. Gak seharusnya aku menyakitinya dengan cara.. berselingkuh, sesal Zara.

"Bunda!"

Zara menoleh dan mendapati Damon yang sudah duduk manis di sampingnya. Zara hendak mengambil piring untuk sang anak, namun gerakan tangan Kelvin lebih cepat. Piring sudah tersedia dengan manis di hadapannya dan sang anak.

Betapa beruntungnya aku memiliki suami sepertinya. Maafin aku selama ini, Kel, batin Zara.

***

Kelvin segera menutup laptopnya setelah pekerjaannya selesai. Ia memijat pelipisnya karena merasa kepalanya agak berat. Pekerjaannya memang tak banyak, namun cukup sulit belakangan ini.

Tok.. tok..

"Masuk!"

Pintu ruangan terbuka dan menampakkan sosok salah satu manajer perusahaannya. Livi. Perempuan itu melangkah masuk dengan langkah anggunnya dan menghampiri sang bos kemudian duduk di hadapannya.

Kelvin segera menegakkan tubuhnya lagi, ke posisi duduk sempurna dengan karismanya.

"Ada apa, Livi?"

"Saya hanya ingin menyerahkan laporan keuangan bulanan, pak"

Kelvin menerima map yang diulurkan Livi dan membacanya dengan teliti, sementara Livi sendiri sibuk memperhatikan sosok bos dihadapannya ini yang sudah mencuri seluruh perhatiannya. Sekalipun sang bos sudah memiliki keluarga.

Should Be Him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang