Chapter 02

18.3K 2.4K 134
                                    


"Kakak udah makan?" Tanya Nana begitu masuk ke dalam mobil Jaemin.

Jaemin hanya melirik singkat, menginjak gas setelah cukup memanaskan mesin mobilnya.

"Aku sih belum" bilang Nana tanpa ditanya. Jaemin masih diam tidak berniat untuk membalas.

Sudah cukup biasa bagi Nana terkadang diacuhkan seperti ini oleh Jaemin. Walaupun mereka berpacaran dan sudah enam bulan, tidak bisa dibilang baru juga lama, pacaran hanya status bagi Jaemin tanpa perasaan.

Ya, Nana tau, kalau Jaemin tidak memiliki rasa sama seperti yang ia miliki terhadap lelaki itu. Raganya mungkin bisa Nana miliki, tapi tidak untuk hatinya.

Jaemin yang cuek, dingin, serta tidak peduli terhadapnya meladeni hanya karna menghargai sang kakak yang merupakan seorang sahabat.

Nana tau, tapi Nana tetap bertahan pada rasanya.

Mobil Jaemin memasuki komplek perumahan Nana. Jarak dari kampus ke rumah Nana memang tidak cukup jauh, berbeda dengan jarak rumah Jaemin ke kampus.

Bibirnya mencebik, merengut tidak suka ketika Jaemin malah membawanya pulang segera. Padahal, Nana sudah mengatakan dirinya belum makan berharap Jaemin mengajaknya makan.

Berhenti di depan rumah bergaya minimalis, Jaemin segera menatap Nana datar seakan menyuruh Nana untuk segera turun dan pulang.

Nana menghela napas, membuka sabuk pengamannya sebelum duduk diam cukup lama.

Melihat diamnya Nana yang tak kunjung turun dari mobil, berganti Jaemin yang menghela napas. Hal tersebut menarik atensi Nana yang kini menolehkan kepala ke arahnya.

Jaemin merogoh saku celana nya, "delivery makanan sendiri. Gue enggak bisa bawa lo pergi makan." Ia menyerahkan uang lima puluh ribu, "segini cukup, kan? Buat makan sendiri?"

Nana diam terus menatap Jaemin. Sedikit tercubit hatinya ketika beralih melihat tangan Jaemin yang menyerahkan uang untuk membeli makanan sendiri.

"Boleh gak aku bilang ini salah satu bentuk kepedulian kakak?" Tanya Nana.

"Ha?"

Nana tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya. "Aku gak perlu sampai dikasih uang buat beli makan, kak. Nanti kalau ingat aku bisa kok, makan sendiri."

Jaemin diam mengamati Nana dengan tangan yang masih diambang udara.

"Aku pulang, ya. Makasih udah anterin aku." Nana tersenyum lebar, membuka pintu mobil segera dan turun.

Melambaikan tangan dua kali, Nana masuk ke dalam rumah tanpa menunggu untuk Jaemin pergi lebih dulu.

Di dalam, Jaemin yang melihatnya hanya bisa menghela napas.

•••

Status | Jaemin✔️ [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang