Rara melangkah cepat saat Jirayut memanggilnya dari seberang lapangan. Cowok itu terlihat berjalan mendekat ke arahnya.
"Abang Uwan kemana sih? Nggak tau apa gue lagi takut!" Rara mendumel sebal sembari mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Sang Sepupu.
Sayangnya, semesta terkadang memang sekejam itu. Rara justru menginjak tali sepatunya sendiri membuat ia berakhir terjungkal tepat di depan parkiran.
Beberapa anak-anak cowok dan cewek kontan menertawakannya dengan kelewat menyebalkan. Rara yang pada dasarnya memang cengeng, perlahan menangis.
"Siapa sih yang tega lepasin tali sepatu gue?" Rara bertanya pada diri sendiri sembari mengikat tali sepatunya.
Mengabaikan kakinya yang sepertinya terkilir, Rara mencoba berdiri. Karena pergelangan kakinya yang berdenyut nyeri, hampir saja Rara kembali oleng ke samping kalau saja Jirayut tidak memegang bahunya.
"Kenapa kamu masih suka buat saya khawatir, Rara?" Jirayut bertanya dengan nada cemas.
"Seenggaknya kalau kamu emang nggak mau lihat saya di deket kamu lagi, kamu bisa jaga diri kamu dengan baik." Ucapan dengan nada khawatir itu tanpa sadar membuat darah Rara berdesir.
Ada sengatan di dalam tubuhnya yang membuatnya terpaku di tempat. Dan tanpa sadar, Rara tidak ketakutan ketika Jirayut ada di dekatnya bahkan menyentuhnya.
Bagaimana bisa?
"Bang Uwan! Sini cepet!" Jirayut memanggil Ridwan yang saat itu baru keluar dari kelasnya.
"Kenapa?" Ridwan bertanya begitu sampai di dekat kedua remaja itu.
"Anterin Rara pulang cepetan! Dia tadi jatuh dan kakinya keseleo." Jirayut menjelaskan membuat Ridwan mengangguk.
Setelahnya memapah Rara yang masih diam terpaku. "Bang." Rara memanggil pelan.
"Kenapa Ra?" Ridwan menyahut halus.
"Bilangin Makasih ke Jirayut, yaa."
Ridwan tersenyum. Rara sepertinya sudah mulai memberi ruang pada Jirayut lagi.
"Ji... kata Rara, Makasih." Ridwan berteriak dari atas motornya membuat Rara yang ada di boncengan menyembunyikan wajahnya di pundak Ridwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Koplak [TAMAT]
FanfictionRara itu cantik. Sayang, kelakuannya kelewat bikin sakit kepala. Sikap kekanakan dan julidnya bikin orang selalu siaga satu. Jika sudah dianggap kenal, jangan harap kamu bisa terhindar dari marabahaya oleh segala macam ide jahil yang berkeliaran dal...