chapter 2 "elemental pack"

47 3 0
                                    


"Yah, ku pikir aku akan berangkat sekolah sendiri hari ini" kataku sambil menyuap kuah sup ayam yg dihidangkan untuk sarapan, "yakin?" Balas ayahku singkat. "Iya yah" jawab ku, "hm, baiklah" balas ayahku.

Suasana di meja makan kembali sunyi untuk beberapa saat.

"Kemarin teman ibu membawa anaknya ke kantor" kata ibuku memecah keheningan. "Oh ya?" Tanya ayahku "Anaknya sangat imut, dia pendiam, tapi tidak ada yg tahan untuk tidak mencubit pipi kecilnya" jelas ibu ku. Aku memutar mata ku "Aku deluan ya yah, bu" kataku memotong pembicaraan.

Aku pun mengambil skuter lipat ku dan mulai menuju sekolah "huh!, knp membahas anak org, bahkan aku di acuhkan!" Gumam ku kesal "Hei, kamu imut kok" kata Niko yg sejak tadi berada di samping ku, "aku tidak peduli aku imut atau tidak, tapi aku kan mau makan malam dengan mereka juga" balas ku kesal.

"hm, yah, knp tidak bilang langsung?" Tanya Niko dengan polos "sdh ku coba" jawabku dengan nada sedih "lalu apa kata mereka?" Tanya Niko "mereka bilang tidak bisa" jawabku, aku pun melaju meninggalkan Niko dengan mata yg mulai menitiskan air mata.

"Kamu gk bisa tinggalin aku" kata Niko
"Yah aku tau, kamu kan hantu" balas ku sedih.
.

.

.

Aku sampai di set tempat duduk di RTH yg biasanya ku tempati dengan 5 sahabat ku.

"Mila, kamu knp?" Tanya narulita yg dari tadi berada di hadapan ku "eh, gk tau aku melamun lagi" kata ku sambil menggaruk kepala.

10 menit berlalu 5 sahabat ku sudah berada di 'markas' squadku, kita membahas banyak hal, namun 'trending topik kita selalu tentang G.B'
Kita selalu memberikan julukan khusus pada org yg menurut kita cocok dengan julukan itu.

G.B hanya seorang gadis kls 8 di sekolah  kita, namun entah knp, kita sepertinya membencinya.

"Kemarin aku lihat aku G.B menggunakan liontin seperti milik mu mil" kata rara, "eits, kan kamu yg ngasih liontin ini" jawab ku "yah, supaya kamu 'di hantui' G.B" jelas rara sambil menyengir lebar.
"Hei, G.B berjalan ke arah kita" bisik fatika, reflek kita langsung menunduk bersikap polos seperti biasa, "makanya jangan bahas G.B trs" bisik nisa "hei, jangan bahas dia kalo dia ke arah sini" kata zahra balas berbisik.
.

.

.
"Hei, kalian kenal aku?" Kata seorang gadis yg kita sebut G.B
"Enggak kak, kenapa?" Jawab narulita berbohong, jelas kita mengenal nya bukan?.

Yah dia kakak kelas kita, walaupun kita membenci nya kita harus tetap memanggilnya 'kak'.

"Kamu kenal aku gak?" Katanya sambil menunjuk ke arah ku
"Enggak kak"  "knp?" Jawabku polos
"Ouh, ikut aku bentar" jawabnya dingin sambil menarik tangan ku, reflek aku pun berdiri dan mengikuti nya.
.

.

.
Kita sampai di salah satu toilet perempuan yg tersedia di sekolah

"Kamu tau tentang ini kan?" Tanya nya sambil memperlihatkan liontin yg mirip dengan milikku, hanya saja miliknya bergambar serigala
"Tau kak" jawabku singkat.

Seketika ada cahaya berwarna putih mendekati kita dan berubah menjadi seorang gadis kecil berusia sekitar 15 tahun.

Aku melihat sekeliling mencoba mencari Niko yg sejak tadi mengikutiku

"Niko tidak ada di sini untuk melindungi mu, lagi pula ini toilet permpuan" katanya. "Liontin itu bkn sembarang liontin" sambung nya, "maksudnya kak?" Tanya ku "Anak indigo mana pun bisa menyentuh nya, tapi tidak bisa memanggil arwahnya." Jelasnya.

The IQ TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang