chapter 7 "kyubot"

22 2 0
                                    

"Huom" "ngg"

Aku membuka mata ku perlahan dan menyadari aku berada di kamar ku.

"Eh, kan aku..." "hah" "elemental pack!" Pekikku sambil mencari kesana kemari elemental pack milikku aku trs mencari nya dimana-mana.

"Eh'' mata ku tertuju pada jam tangan digital berwarna biru yg berada di pergelangan tangan kiri ku, "aku udh upgrade?" Gumam ku.
.

.

.

.

"Kamu bisa berpecah dan melebur sesuai elemen mu, 10 elemen mu tidak tertanggu" jelas jendral.

Yah, sebelum masuk sekolah kali ini aki ke markas untuk info elemental pack

"Melebur?" Tanya ku

"Ini dia" hologram muncul, gambar jam tangan digital ku di kelilingi tulisan tulisan kecil, kemudian jendral memperbesar sederet tulisan kecil itu.

Elemental fusion :

1. Es
2. Starlight
3. Moonnlight
4. Dust
5. Nebula
6. Stardust
7. Frezenite
8. Skynight
9. Poison
10. Pranksis
11. Wildfire
12. Thornny

"Woah" ucap ku kagum
"Itu baru 12 elemen hasil melebur" jelas kak aulia
"Maksudnya kak?" Tanya ku sambil menatap trs ke arah hologram itu

"Hey, berhenti panggil kakak, ganti dengan agen" ucap kak Seli sambil menarik tudung seragam misi ku

"Eh, mau kemana?" Tanya ku
"Sekolah" jawab kak Silvia singkat
"Tapi, aku masih blm mengerti" ucap ku sambil melepaskan tudung seragam ku dari genggaman kak Seli

"Huh, nanti kamu paham kok" ucap kak Aulia sambil mengacak ngacak rambut ku.
.

.

.

"Na na na brr" teman² squad mulai menyakikan lagu lainnya, sementara aku sibuk sendiri perbaiki jilbab ku.

"Kamu harus baikin jilbab ya Mil?" Tanya Fatika

"Memang knp!?" Tanya ku balik

"Mirip G.B" jawab Zahra sambil menyengir kecil

"Terserah kalian sajalah" balas ku

Bel berbunyi kita segera beranjak menuju kls.
.

.

.

"Apa yang harus kita lakukan!?" Ucap Bian teman kelompok IPA ku

"Knp tugas nya buat robot sih!?" Sambung Rara

"Kamu enak mil, ayahmu pemilik perusahaan robot terbesar" Balas Via

Aku memutar mataku, dan menarik kotak kardus berisi beberapa bahan untuk robot ku.

"Hm-, harusnya gampang, Kota Lukiru adalah kota yg memilki teknologi tercanggih, membuat robot adalah hal kecil" ucap ku

"Tapi.., tidak dalam 1 minggu" sambungku sambil menyengir kecil.

"Di tambah, jika gagal kita tak akan punya robot pendamping selamanya, dan di cap anak pecundang" sambung ku lagi

Kini anggota kelompok IPA ku menatap sinis ke arah ku seolah ingin langsung melemparkan salah satu bahan robot itu.

Bahkan Bian sdh mengambil ancang ancang melemparkan obeng plasma milik nya.

Kelas menjadi sunyi, menyisakan suara alat alat membuat robot yg benar benar bising.

The IQ TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang