From Montecarlo To New York

1.9K 147 65
                                    

Storyline :
Rina Austen.
Genre :
Romance, Fluff, Hurt-comfort, AU.
Rated: NC 17
Length:
Chapter.

Disclaimer :
Semua cast disini adalah milik Tuhan YME, saya hanya meminjamkannya, serta inti dari alur cerita ini kemungkinan memiliki kesamaan akan tetapi mempunyai perbedaan dalam pengemasannya.

A/N.
MOHON DENGAN KEBIJAKSANAAN TOLONG DIPERHATIKAN RATED, ALUR ,CAST VISUAL DAN SEGALA YANG BERKAITAN DENGAN FIKSI INI. JIKA TIDAK SESUAI DGN SELERA KALIAN DILEWATKAN SAJA.

MOHON DIBEDAKAN INI HANYA FIKSI MILIK AUTHOR BUKAN DUNIA REAL IDOLA KALIAN.




Sosok laki-laki yang memiliki ciri fisik tinggi proposional layaknya peragawan yang berjalan di catwalk, namun sayangnya dia lebih memilih untuk hidup sederhana jauh dari sorotan media yang berbanding terbalik dengan orang tua. Mempunyai karir politik membuat ayahnya menjadi highlight di setiap platform berita, ibunya yang memiliki gelar professor dan bekerja sebagai pengajar di Korean University ikut terbawa-bawa lantaran sebagai seorang istri yang kerap kali mendampingi suaminya ke perhelatan kenegaraan. Mereka selalu datang hanya berdua saja dan sering mendapatkan pertanyaan tentang putranya yang menjauh dari orang tuanya.

Seberapa jauh anak semata wayang dari Jung Ryusang yang berupaya untuk bisa mandiri hidup dan sesederhana mungkin, akan tetapi sepak terjangnya selalu bisa dijangkau dengan berbagai cara yaitu salah satunya menugaskan agen rahasia agar bisa masuk kedalam lingkup seorang Jung Jaehyun.

Dia adalah Park Jiyeon sianak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Memiliki latar belakang keluarga militer menjadikan Jiyeon tumbuh menjadi perempuan yang bertingkah laku seperti laki-laki dengan memotong pendek rambutnya lebih suka mengenakan celana dibanding rok atau gaun, namun dia mengalami perubahan sedikit ketika berusia remaja, dia berteman dengan siswa laki-laki dia sangat tampan bak pangeran akan tetapi figur tersebut lebih suka menyendiri dan perempuan Park suka mengganggunya.

Flashback.
"Hai hello annyeong youre majesty prince Jung," ucap Jiyeon dengan nada jahilnya.
"Kau lagi, apa kau tidak bosen menggangguku terus?" ucap Jaehyun yang beranjak dari balok bata yang dia duduki sambil mengantongi tangannya di saku celana seragam sekolah.
"Aku akan melakukannya setiap hari karena aku menyukaimu," ucap Jiyeon dengan sangat percaya diri.
"Kau itu-," ucap Jaehyun melihat Jiyeon dari atas kepala hingga kaki. "Seperti laki-laki," lanjut sosok berperawakan tinggi.
"Tapi aku pakai rok," ucap Jiyeon sambil merapikan roknya.
"Iya jika kau berada di sekolah, selain itu kau pasti mengenakan celana," ucap Jaehyun kemudian membalikan badannya.
"Dasar putra pejabat sombong sekali," ucap Jiyeon yang berjalan cepat melewati Jaehyun, akan tetapi sang laki-laki Jung menarik lengan Jiyeon.
"Pakai rok, pakai gaun, berdandan dan satu lagi panjangkan rambutmu, lakukan semua hal itu baru aku bisa menyukaimu," ucap Jaehyun setelah itu dia melepaskan lengan Jiyeon kemudian pergi begitu saja dari atap gedung sekolah.
Flashback end.

Park Jiyeon, susah sekali ya mencarimu," ucap Suho yang kini tengah berada di Montecarlo.

"Sekali-sekali aku ingin bersantai menikmati liburanku, chief Kim," ucap Jiyeon menyalakan pemantik yang disulutkan ke rokoknya kemudian menghisapnya.

"Iya ya aku tahu kau terlalu banyak misi yang kau kerjakan, akan tetapi maaf jika mengganggu liburanmu ," ucap Suho menyerahkan benda kecil persegi panjang.

Jiyeon mengetuk-ketuk abu rokok di asbak, kemudian mengambil benda tersebut . "Ok," ucap Jiyeon yang berdiri dari kursinya sambil memasukan benda rahasia tersebut ke kantong saku celananya dan mematikan rokok miliknya, lalu membalikan badan pergi dari hadapan Suho.

Jiyeon berjalan cukup jauh dari tempat pertemuannya dengan Suho, pantas jika si ketua Kim  sempat menggerutu betapa sulitnya menemukan anak buah terbaiknya. Park Jiyeon adalah staf terbaik di biro intelegent Korea Selatan, itu merupakan pembuktian dimata mendiang kakek dan ayahnya jika seorang anak perempuan bisa berprestasi di ladang profesi yang mayoritas dikuasai oleh kaum adam. Selain pintar serta tangguh dia memiliki paras yang cantik dan mempunyai selera penampilan yang menawan namun simple dan ini adalah merupakan statement yang akan dia perlihatkan kepada si pangeran suatu saat nanti.

Mari aku pelajari terlebih dahulu misi apa yang diberikan oleh si ketua Kim. Batin Jiyeon yang membuka dan menyalakan notebook, lalu memasang flashdisk dan dia membuka file folder, seketika itu pula Jiyeon tersentak tidak percaya sampai dia membaca berulang kali tulisan-tulisan yang terpampang di layar 14 inchi.

Hello there youre majesty, Jung Jaehyun," Jiyeon bermonolog lalu tertawa karena dirinya akan bertemu kembali dengan laki-laki berlesung pipi setelah berapa lama lini masa yang telah lalu.

Dengan bahagia sambil bersenandung Park Jiyeon menyiapkan segala kepentingan untuk misinya kali ini yang menyeberang  melalui samudera atlantik dari benua eropa tempat dia berlibur ke negeri Paman Sam tepatnya ke kota Big Apple. Dia harus melakukan transit ke bandara Charles De Gaulle di Paris terlebih dahulu dari bandara Nice di Monaco, setelah itu dilanjutkan menuju bandara John. F. Kennedy New York City. Jiyeon melakukan perjalanan lebih dari 11 jam dan seperti biasa dia telah di fasilitasi tempat untuk bernaung serta pekerjaan sementara dia melakukan misi ini.

Kalimat pertama yang dilontarkan oleh Park Jiyeon untuk kota New York yaitu traffic jam, i hate it. Bagaimana tidak kesal jarak antara bandara dan tempat tingganyal hampir 1 setengah jam. Jiyeon membawa koper beserta tas dipunggungnya lalu menaiki lift menuju lantai tempat unitnya berada dan ketika sampai perempuan Park melihat laki-laki berperawakan tinggi di depan unit Jaehyun.

"Hai apa kau penghuni baru ya?" Tanya laki-laki bersurai hitam.

"Iya," ucap Jiyeon yang kemudian memasukan kunci di lubang pintu unitnya.

"Sepertinya kau orang Korea ya?" Tanya laki-laki Suh dengan sangat ramah.

"Iya aku orang Korea, by the way kau tinggal di sini juga?" Tanya Jiyeon.

"Ah tidak aku hanya mengunjungi temanku saja," ucap Johnny.

"Oh baiklah aku masuk dulu ya," ucap Jiyeon yang undur pamit. Tepat ketika Jiyeon menutup pintu apartemennya, unit di depan Jiyeon pintunya terbuka.

"Lama sekali kau hanya membukakan pintunya, aku sampai mengobrol dengan tetangga baru di depan unit milikmu," gerutu Johnny yang langsung duduk di sofa.

"Maaf tadi aku habis dari kamar mandi, oh iya di depan unit apartemen sudah ada orang yang menempatinya," ucap Jaehyun yang mengambil dua botol minuman dari kulkas kemudian melemparkan satu botol kepada Johnny.

"Yes Korean girl, middle twenty, i think," ucap Johnny kemudian meminum minuman dari botol kemasan.

"Same like us," ucap Jaehyun.

"Iyup apa kau tertarik untuk berkenalan dengannya?" Tanya Johnny meletakan botol minuman di meja.

"Menurutmu?" Tanya Jaehyun mengambil tasnya di kamar.

"Oh iya aku lupa kau kan sedang berada dalam pengasingan," ucap Johnny yang berdiri di depan kamar tidur Jaehyun.

"Shut up, John, ayo kita berangkat nanti terlambat bekerja," ucap Jaehyun melewati Johnny.

Johnny berdecih lalu membawa tasnya yang tadi berada di sofa, kemudian mengikuti Jaehyun dari belakang.

TBC

Exile Prince (JJHXPJY) Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang