4

66 9 0
                                    


Cerita lama semasa aku masih Sekolah Menengah Atas. Aku tertarik dengan kakak kelas yang baru putus pacaran. Apa yang terjadi? Nothing. Si kakak kelas masih teringat terus dengan mantan pacarnya. Sakit, kan? Padahal aku sudah berusaha memberikan segala perhatianku padanya. Berusaha menyukai apa yang dia sukai. Hal-hal seperti itulah.. tapi itu belum cukup untuk mengalihkan hatinya padaku. Jadi aku mengambil kesimpulan, don't fall for a broken heart man.

🍁

Aku masih sibuk menghubungi para client, menyusun jadwal para atasanku. Minggu ini lumayan crowded. Apalagi akhir tahun seperti ini. Weekly meeting, monthly meeting, ditambah lagi meeting finalisasi rencana akhir tahun, OMG!

Handphone ku berdering tanda panggilan masuk. Aku melihat nama yang tertera di layarnya, shock! Jongin! Aku membaca ulang. J-O-N-G-I-N. Nama yang tertera di layar handphone ku tak berubah.

"Halo." Aku menjawab gugup.

"Jennie, ini aku, Jongin."

"Jongin?" Nada suaraku terdengar seperti.. Jongin? Siapa ya? Ada apa denganku? Maksudku, aku kan ingat persis siapa itu Jongin.

"Jongin. Chatter Box, ingat?"

Ya aku ingat. Dari tadi juga ingat.

"Oh! Jongin! Hai!" sahutku berkesan.. surprise you call!

"Apa kau ada acara malam ini? Ku jemput ya," sambungnya.

Gedung kantor Jongin memang terletak di sebelah gedung kantorku. Jadi hanya dengan berjalan kaki Jongin bisa saja ke kantorku atau sebaliknya.. yang tentu saja belum pernah Jongin atau aku lakukan.

Perasaan senang menjalari tubuhku. Aku tadi bilang don't fall for a broken heart man ya? Mungkin bisa aku tambahkan, unless the broken heart man himself calls you!

"Jennie?" Jongin memanggil ku.

Aku harus bagaimana? Menerima tawarannya? Nanti apa yang akan dipikirkannya tentangku? Aku kan tak mau dibilang gampangan. Apa aku perlu bersikap tarik-ulur? Ah, sudahlah, it's not a date anyway. Mungkin Jongin hanya ingin berteman denganku. Aku tersenyum geli, please ya, Jennie! Perasaan sekali aku.

"Okay, sekitar jam 8 mungkin? Aku masih harus menunggu boss selesai meeting," jawabku akhirnya mengiyakan tawaran Jongin.

"Oh, oke. See you at, Coffe Club?"

"Oke.." sahutku sedikit terdengar tak acuh. Padahal jantungku rasanya berdegup dua kali lebih cepat daripada biasanya. Tak bisa dipungkiri, ini sesuatu yang mendebarkan. Kenalan baru, hubungan baru, pengalaman baru..

🍁

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Funny FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang