Chap 03

1.3K 147 0
                                    

Satu minggu berlalu dengan cepatnya, saat ini aku sudah boleh pulang.

Selama di rumah sakit, Akano sama sekali tidak datang mau pun menghubungi ku. Selain itu orang tua ku pun tidak ada yang datang, mereka hanya sekali menghubungiku.

Mereka memarahiku karena sudah bertindak bodoh untuk bunuh diri. Memarahi ku karena tidak memberikan contoh yang baik untuk adikku.

Aku hanya bisa membuat Akano khawatir atas tindakan ku ini. Orang tua ku hanya bisa memarahiku tanpa bertanya alasan apa yang membuatku ingin bunuh diri.

Bahkan mereka tidak tahu bahwa hubungan ku dengan Akano sudah tidak sebaik dulu.

Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan mereka dan pertengkaran mereka.

Bagaimana bisa mereka menyebutkan dirinya sebagai orang tua dan slalu menyayangi anaknya.

Hayato mengantarku pulang, selama seminggu ini aku sudah merepotkan Hayato dan keluarganya.

"Setelah ini kau tidak akan berfikir untuk bunuh diri lagi kan?" Ucap Hayato.

"Iya aku janji tidak akan melakukannya lagi, maafkan aku sudah merepotkan mu dan membuatmu khawatir." Seruku.

"Tidak apa. Tapi bagaimana mungkin Akano tidak sama sekali menanyakan keadaanmu.

Azuka bolehkah aku menghajarnya untuk membuat dia sadar."

"Jangan lakukan itu Hayato, sampai saat ini aku masih belum tau alasannya kenapa dia berubah seperti ini.

Meski pun begitu aku tidak akan melakukan bunuh diri lagi, dan menuruti keinginannya untuk mati."

"Kau itu sangat sayang pada Akano atau kau terlalu bodoh?"

"Mungkin dua duanya, haha... Sudah sampai di rumah, terima kasih banyak sudah mengantarku pulang."

"Bicara apa kau ini, rumah ku ada di sebelahmu. Kita berjalan satu arah."

"Apa pun itu terima kasih."

"Cleek..." Aku membuka pintu rumah, dan di rumah keadaan sunyi.

Aku berfikir Akano mungkin berada di luar rumah seperti biasanya. Tapi saat aku sedang membuka pintu kamarku, aku terkejut dan juga senang melihat Akano yang tertidur pulas di kasurku.

"Apa aku membuatmu khawatir Kano? Apa kau merindukanku? Maafkan kakak mu ini." Gumam ku sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Saat itu aku menatap wajahnya, sepertinya Akano habis menangis. Dan aku mendengar dia mengigau memanggil namaku.

"Kak Zuka... Kak Zuka..."

Aku melangkahkan kaki dan membiarkan Akano tidur di kasurku sementara aku tidur di ruang keluarga.

Ayam berkokok menandai hari sudah pagi, aku bergegas untuk membuat sarapan.

Tidak ku sangka Akano sudah bangun bahkan sudah bersiap untuk berangkat sekolah, tidak seperti biasanya.

"Pagi Kano, aku sedang menyiapkan sarapan tunggulah sebentar. Jarang sekali kau bangun sepagi ini, ada apa?" Tanya ku dengan tersenyum.

"Kenapa kau masih hidup? Bukankah kau bunuh diri untuk memenuhi keinginanku, lalu kenapa kau tidak coba bunuh diri lagi?"

Ucapan pertama yang ku dengar dari Akano setelah aku kembali ke rumah begitu mengejutkan.

Karena semalam aku menemukan dirinya yang tidur di kamarku dan memanggil manggil namaku dalam tidurnya.

Apa hanya aku saja yang berfikir bahwa sesungguhnya dia merindukan ku.

'Tidak tidak... Aku yakin jauh di dalam lubuk hatinya dia merindukanku.'

Story Of Azuka (Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang