Chap 12

1.2K 110 1
                                    

Kak Toya menghentikan langkah kakinya karena merasa heran dengan pertanyaanku.

"Apa maksudmu?" Tanya kak Toya.

"Aku bertanya tanya bagaimana kau bisa melihatku bahkan menyentuhku? Cara apa yang kau lakukan?

Karena orang lain tidak bisa melakukan itu. Kita juga bisa saling bicara satu sama lain, apakah ada suatu cara?" Tanya balik ku.

"Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau katakan. Karena disini ada kamu makanya aku bisa melihat, bicara bahkan menyentuhmu."

"Akan ku tunjukkan padamu, dan tolong perhatikan baik baik."

Aku pun berjalan menuju sebrang jalan yang ramai orang orang.

Aku mencoba bicara pada orang orang satu persatu, namun mereka semua mengabaikanku.

Disaat ada yang sedang berlari aku segera menghadang tepat di depannya, dan orang tersebut menembus diriku.

Setelah itu aku kembali menghampiri kak Toya yang saat ini terlihat terkejut.

"Apa sekarang kau mengerti? Tidak satu pun yang dapat melihatku, menyentuh bahkan mendengar apa yang ku katakan.

Hanya kau seorang yang bisa melakukan itu semua, apakah ada cara yang kau lakukan?"

Kak Toya masih terkejut dan terheran heran, saat itu kak Toya menundukkan wajahnya dan ia baru menyadari bahwa kakiku tidak menyentuh tanah.

Selain itu kakiku yang ia lihat hanya sampai di ujung celana panjang jeans yang ku kenakan.

Ia tidak melihat sisa kakiku.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kau ini hantu atau roh?"

"Aku juga tidak tau. Oh ya siapa nama mu? Maaf aku lupa hehe."

"Namaku Toya, kau biasa memanggilku kak Toya."

"Kak Toya, bisakah kita melanjutkan perjalanan menuju rumahmu? Terus terang aku sudah merasa lelah."

Kita kembali berjalan tanpa berkata sepatah kata pun, aku dapat pahami itu pasti kak Toya masih tidak dapat percaya atas apa yang dia lihat.

Sesampainya di rumah aku segera tidur di sofa yang berada dekat kasurnya.
Baru sebentar ku pejamkan mata, aku segera pulas tertidur.

Mungkin karena selama berhari hari aku tidak dapat tidur dengan benar.

Namun kak Toya memindahkan ku di kasurnya, dan ia tidur di sampingku.

Keesokan harinya, aku mencium aroma yang begitu lezat hingga membuatku terbangun.

"Kau sudah bangun? Pagi Azuka." Sapa kak Toya yang usai menyiapkan sarapan.

"Banyak sekali makanannya, apa kau selalu sarapan dengan sebanyak ini?" Seru ku yang mendekati kak Toya.

"Tentu saja tidak, aku menyiapkan ini untukmu juga."

"Benarkah? Terima kasih banyak kak Toya. Aku memang belum pernah mencoba makan, apa aku bisa makan?

Selama ini aku juga tidak pernah merasakan lapar dan haus. Baiklah... Ayo kita makan!" Seru ku dengan penuh antusias.

Aku mencoba menelan semua makanan yang sudah disiapkan oleh kak Toya, namun aku tidak dapat menghabiskannya.

"Apa kau kenyang?" Tanya kak Toya.

"Maafkan aku kak sepertinya aku memang tidak bisa makan."

"Tapi tadi kau menelannya."

"Memang benar, tapi... Semua makanan itu tidak ada rasanya, semua terasa hambar dan aku juga tidak ada nafsu untuk makan. Sekali lagi maafkan aku."

Story Of Azuka (Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang