Allah maha baik

429 10 2
                                    

Assalamualaikum sahabat pembaca,
Tema kita pada pembahasan kali ini adalah kemaha baikan Allah dalam hidup kita.

Sadar atau tidak sadar rupanya hidup kita selalu diberi nikmat oleh Allah, jika kita hitung hitung mungkin tidak akan kehitung nikmat Allah ta'alla.
Allah dengan kemaha baikanNya ternyata tidak bosan-bosannya memberikan kita nikmat walaupun kita selaku hamba belum bisa selalu taat atau bisa dibilang kita banyak salahnya, hmmm atau mungkin bukan salah lagi tapi lebih tepatnya kita selalu lalai. Lalai akan hal apa? Hal mendengar seruan Allah, mematuhi semua yang diperintahkan dan menjauhi segala laranganNya.

Terkadang kita masih pandai memilah-milah dosa, padahal Sudah jelas itu dilarang namun terkadang kita masih saja meremehkan.
Namun apakah dengan semua kelalaian yang kita kerjakan setiap hari, apakah Allah murka dan menghukum kita?

Ternyata tidak kawan, Allah masih saja setia setiap detik menunggu permohonan maaf kita, setiap detik Allah siap memaafkan kita. Bahkan Jika kita bejalan menghampri Allah, Allah sudah berlari mengejar kita.
Allah dengan kemaha murahanNya selalu bersama orang orang yang ingin bertobat.

Coba ayo kita hitung nikmat Allah yang jarang kita sadari, mulai dari oksigen gratis yang tidak pernah habis selama bumi berputar. Di berikan sel-sel tubuh yang bisa dipakai untuk menggerakkan organ tubuh sesuai yang kita mau, mata yang menangkap cahaya dan menghasilkan gambar objek yang kita lihat, telinga kita bisa menangkap frekuensi suara sehingga kita bisa mendengar, lidah kita bisa mengecap sesuatu yang enak, hidung kita bisa mencium sesuatu yang bau. Dan semua itu gratis tanpa biaya apapun, dan semuanya masih diberikan nikmat gratis, baik yang patuh maupun yang lalai.

Sekarang coba kalian renungi kita bisa membedakan mana wangi mana bau karena hidung kita masih berfungsi, bisa membedakan mana masakan enak mana yang tidak enak karena lidah kita masih bisa mengecap rasa. Dan coba kalian renungkan lebih dalam, dari mana rasa lapar itu datang dan siapa yang menciptakan? Tentu kita tidak akan ingin makan jika perut kita tidak berfungsi akan merasa lapar dan kenyang. Rupanya se detail itu Allah menciptakan kita selaku manusia.

Lalu saya bisa katakan Allah maha baik karena jika kita dalam keadaan di ujipun Allah tetap beri nilai tambahan seolah-olah ingin memberikan bonus buat kita dan bukan semata mata ingin mengsengsarakan kita.

Contoh ketika permintaan kita dalam hidup belum dikabulkan, lalu kita meminta kepada Allah. Bukankan setiap doa dari mulut kita mendatangkan pahala, jika dalam sehari kita minta berkali-kali, bukankah kita mendapatkan pahala secara gratis dan cuma-cuma dengan cara yang mudah.

Contoh kedua adalah jika di uji dengan sakit, bukankah janji Allah jangankan sakit parah, tertusuk duri sedikitpun dosa-dosa kita akan berguguran. Bagaimana dengan sakit yang besar? Tentu itu sangat menguntungkan bagi kita untuk mensucikan diri. Dan dari sakit itu juga kita memohon kepada Allah untuk disembuhkan, bukankah setiap doa juga mendapatkan pahala?
Rasanya Allah benar benar sangat baik walaupun Kita masih dalam keadaan lalai

Dan bukankah Allah berjanji dalam surat Al insyirah akan ada kemudahan dibalik kesulitan. Dan Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya.

Jadi kawan-kawanku yang di muliakan Allah, hidup ini hanya sebentar. Rasanya kemarin masih anak-anak namun sekarang sudah remaja, rasanya baru kemarin remaja sekarang sudah dewasa dan rasanya kemarin baru dewasa namun sekarang sudah tua. Dan yang pasti dari semua itu adalah kita sedang menuju dengan jadwal kematian masing-masing.  Hidup di dunia ini sebentar, jadi apa susahnya taat sebentar? Hanya dari subuh hingga isya, dan hanya dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mengendalikan diri dari nafsu sebentar, taat dalam hidup yang sebentar, hingga akan tiba waktunya kita pulang. Pulang kemana? Pulang kepangkuan Rabb yang menghidupkan dan mematikan.

Sekian...
Semoga bermanfaat


Wassalamu'alaikum warahmatullah...

motivasi otak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang