Prolog

2.8K 199 0
                                    

Anargya. tak terhingga, ya bisa dibilang kami ini tak terhingga.
Beragam paham.
Beragam karakter.
Beragam kepribadian.
Tak akan membuat semuanya buyar, karena rasa kami tak terhingga.

Garasi sore itu berubah menjadi tempat kumpul, bisa dibilang mirip markas. Mereka bertujuh sibuk dengan cerita masing-masing, sambil memakan cemilan yang baru saja di beli Elang.

Sam, laki-laki ini sudah beberapa kali nyaris masuk ke alam mimpi, namun selalu saja nihil. Dia tidak bisa tidur tenang jika mulut ke enam temannya ini berisik.

"Orang bilang si ketempelan," Asen merapatkan tubuhnya ke Samudra yang masih berusaha mencoba tertidur. Elang rajanya dalam hal menakut-nakuti.

"Jangan gitu dong, gue mau ke wc jadi ga berani."

"Omongan bang el lo seriusin, sini gue temenin mau pipis juga nih," dengan jurus seribu bayangannya Asen pun mulai mengikuti Langit.

"Bukan masalah cewek kan?" tebak andra.

"Sejak kapan kita bertujuh masalahin cewek?" tanya Saga, mereka melirik satu sama lain.

"Masalah kita mah sama cewe jadi-jadian," celetuk Langit yang baru saja dari kamar kecil bersama Asen.

"Mang Toha aja yuk, gabisa gue tidur disini," ajak sam diiringi mata 5 watt nya.

"Lu kira mang Toha hotel?"

"Iya hotel buat mobil kita, ayodah bacot kalian banyak drama," kesal Sam, dan sekarang garasi yang menyerupai markas preman itu pun di tinggalkan.

Memang,
anargya tak terhingga masalahnya
tak terhingga juga dramanya.
Juluki kami drama king, karena hidup kami terlalu anti mainstream.

Masalah cewek? tentu bukan kami.
Masalah duit? sorry udah tajir.

Kalian tahu? masalah kami hanya satu,
mempermasalahkan pengikut setia Asen...

ANARGYA ; BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang