ANARGYA ; BTS

Chapter 1 : Zero, Us

Pada kepo kan kenapa kita bisa temenan?

Sebelum pertemanan bacot ini dimulai, awalnya kita hanya orang asing yang gak sengaja di pertemukan.

4 tahun yang lalu ada event seasia, dimana 1 club mobil hanya beranggotakan 7 orang.

Waktu itu Elang sangat berambisi untuk memenangkan kompetisi agar clubnya di kenal banyak orang. Namun sangat di sayangkan, perseteruan terjadi.

Elang dan anggotanya dihadapkan dengan masalah yang membuat club nya hancur, bisa di katakan bubar.

Sebenarnya dia bisa saja sendiri, namun faktor dana yang tidak mencukupi membuat otaknya harus bekerja.

Elang tidak pantang menyerah, dengan modusnya ia selalu ke bengkel mobil untuk mencari orang-orang berbakat di bidang otomotif.

Usaha tidak mengkhianati hasil, Elang berhasil memungut 6 orang absurd nan hebat ini dari berbagai bengkel yang ada di nusantara.

Penemuan mahluk astral ini dibilang susah ya enggak, di bilang mudah yang enggak. Like just the go with the flow.

Awal mula, Elang ketemu Andra di bengkel mang Toha, waktu itu Elang kebelet pipis dan posisi nya di sana cuma ada 1 toilet.

"Mas saya duluan ya," dengan nada terbata, kaki merapat dan tangan yang berusaha menjangkau ujung desakan yang sedari tadi memohon untuk dilepaskan.

"Nggak bisa gitu dong mas, saya yang ngantri duluan," ucap Elang sembari melayangkan smirknya.

"Nggak kasian mas sama anak saya?" Andra berusaha meyakinkan seraya memberikan tampang memelas untuk mendukung skenario nya.

"Anak gue lebih berharga mas, sorry."

"Pelit amat lo, pasti gapunya rasa sosial ni orang. Kalo orang lagi butuh lebih dari kita tuh di kas..."

"Yah mas ko nyolot? Santai dong. Di sini posisi nya saya yang ngantri duluan," Potong Elang dengan tatapan aneh.

"Mau lo apa s... " ucap Andra berhenti ketika melihat seseorang muncul dari belakang tanpa rasa berdosa dan masuk menyelinap meninggalkan dua orang bacot ini.

Siapa yang maen nyelonong gitu aja?
Siapa lagi kalo bukan Zin.

Keduanya melongo, benar-benar melongo. Tapi tiba-tiba otak mereka berfungsi.

"Woi keluar nggak lo? Kita yang ngantri dan lo maen nyelonong masuk aja bangsat!" ucap Elang sambil menggedor-gedor pintu di depannya.

"Iya keluar nggak lo?!" Andra juga ikut-ikutan biar suasana makin riuh.

"Ini semua gara-gara lo!" Elang berbalik dan menghadap Andra.

"Kok gue? Ya salah lo lah! Kalo lo ngasih kesempatan gue duluan pasti nggak bakalan kek gini."

"Anjir mau lo apa?" satu kepalan tangan Elang bersiap untuk melayang ke wajah Andra.

"Itu mau lo? Ayo!"

Baru maju satu langkah tiba-tiba air mengalir begitu deras membanjiri kedua paha Andra.

"Pffftttt hahahahahahaha," tawa Elang pecah begitu saja.

"Ahahahaha lo kenapa? Hahaha," Andra juga ketawa melihat Elang yang sama-sama basah.

Tiba-tiba Zin keluar dan menyaksikan dua anak kecil ini.

"Pfffttt hahahahaahaha," Zin tidak berhenti tertawa melihat Elang dan Andra.

Mereka yang melihat Zin hanya bisa melongo dan saling pandang kemudian tertawa melihat keadaan diri mereka masing-masing.