#Chapter 1. Pertemuan pertama (first meet)

73 16 1
                                    

  Pada waktu itu saya berjalan di luar,  di luar waktu itu udara nya sedang dingin, setelah itu saya melihat seseorang perempuan memakai seragam SMP sedang di ganggu oleh teman nya seperti nya pacar nya sampai mendorong perempuan itu hingga terjatuh, setelah aku melihat ia terjatuh saya terdiam sejenak dan berlari ke arah orang yang menyakiti perempuan itu yang hendak menampar perempuan itu, lalu aku berlari secepat mungkin dan sampai di sana saya langsung menahan tangan si pengganggu itu

  "Hei siapa kau, beraninya kau ikut campur denganku" tanya si pengganggu dan memarahi ku. Lalu saya tanpa membalas pertanyaannya saya langsung memukul tepat wajah nya hingga dia lari seperti ketakutan.
Lalu saya menghampiri perempuan itu yang sedang ketakutan, dan saya menjulurkan tanganku dan perempuan itu ragu ragu dan akhirnya dia menjalurkan tangan nya untuk dibantu berdiri.
 
  "Terima kasuh ya kamu sudah menolongku" ucapan terima kasih dari perempuan itu "hmm" saya menganggukan kepala "hmm. Ngomong ngomong nama kamu siapa? " tanya dari perempuan itu " lalu saya membuka hoodi saya dan menjawab "nama saya julian" jawab saya "salam kenal nama aku Kaiza Putri Kartika kau bisa panggil aku Iza saja kok" membalas jawaban saya "baiklah saya akan memanggil kamu Kaiza saja" membalas perkenalan pada nya. "Sekarang udara nya dingin sekali ya" ujar Kaiza, lalu tanpa berfikir panjang aku melepaskan jaketku dan memamkaikan nya pada Kaiza "ini apa maksudnya Julian?" tanya Kaiza, "kata nya kamu dingin yasudah aku beri jaket aku kamu" membalas jawaban nya "memang nya kamu tidak kedinginan? " tanya Kaiza "gak papa kok aku sudah biasa dingin seperti ini" membalas jawaban nya "yasudah makasih ya" ucapan terima kasih dari Kaiza "mau aku antar pulang? Agar kamu tidak bertemu dan di ganggu" memberi saran kepada Kaiza "boleh" jawab Kaiza.

  Lalu aku dan Kaiza pergi dari sekolahan nya menuju ke rumah Kaiza dan di jalan kami berdua saling bercerita bersama dan tertawa bersama dan beberapa menit di jalan kami pun sampai ke rumah Kaiza. "Makasih ya, kamu sudah mengantarkan aku pulang ke rumah" ucapan terima kasih dari Kaiza "iya sama sama, aku pulang dulu ya" membalas ucapan dan pamit "tunggu, ini jaket kamu aku kembalikan makasaih ya" ucapan terima kasih, lalu aku menolak nya "tidak usah jaket ini untukmu saja anggap saja hadiah pertama pada temanmu, karna aku belum punya teman baru kamu saja" jawabanku, "ah kamu belum punya teman? " tanya Kaiza "iya" jawaban saya, "yasudah kalau begitu aku simpan jaket kamu ini sebagai hadiah" kata Kaiza, lau aku pamit "iya, sudah aku pulang dulu" lalu kaiza menjawab nya " iya, makasih ya jaket nya" lalu aku membalas terima kasih nya "iya sama sama"

  Dan disitulah kami berpisah mungkin saja besok aku akan bertemu kembali dengan Kaiza dan aku juga berharap seperti itu karna aku tidak mau kehilangan temanku yang pertama.

  Keesokan hari nya saya berangkat sekolah pagi pagi dan berjalan kaki. Setelah 8 jam berlalu saya pulang sekolah, saya pulang sekolah dengan menaiki bus sekolah tapi saya harus betjalan selama 4 menit untuk ke halte bus, lalu saya menunggu kedatangan bis sekolah. Tiba tiba Kaiza datang dari arah belakang ku "itu sepertinya Julian coba aku panggil, hei Julian! " Kaiza mamanggil ku "eh Kaiza, kok kamu ada di sini?" tanya saya, "iya aku mau naik bus sekolah, kamu juga naik bus sekolah? " tanya Kaiza "iya" jawaban saya "wah berarti kita akan naik bjs bersama ya" kata Kaiza "hmm iya" jawaban saya "hmm kamu rumah nya di mana? " tanya Kaiza "rumah saya di jalan Purnama" jawab saya "wah berarti rumah kamu dan aku dekat ya" mata Kaiza "memang nya rumah kamu di mana? " tanya saya "sama seperti kamu tapi berbeda komplek, kalau aku komplek melati kalau kamu? " tanya lagi Kaiza "saya di komplek indah, berarti komplek kamu sebelah kanan di komplek aku ya" jawaban saya "iya, kapan kapan aku amu main ke rumah kamu ya, boleh tidak? " tanya Kaiza "boleh kok soal nya aku dirumah sendirian ayah ku sudah meninggal dunia dan ibuku sedang bekerja di luar kota dalam waktu yang lama" jawab saya "oh,  ayahmu sudah meninggal ya aku turut prihatin ya atas  kepergian ayah mu,  ngomong ngomong kamu di tinggal sama auah kamu sejak umur berapa?" mengucapkan berduka cita dan bertanya "sejak umurku 4 tahun "oh untung saja ibu kamu pengusaha jadi masih ada yang memberi mu uang jajan setiap hari" kata kaiza "iya alhamdulillah" kata saya "itu bis nya sudah datang ayo naik" kata Kaiza "ladies first" kata saya dalam bahasa inggris " hahaha... Iya aku naik duluan" kata Kaiza sambil tertawa
 
Setelah itu kami menaiki bus sekolah bersama, dan kejadian itu terulang lagi si penggaggu sedang berada di dalam bjs tersebut dan saya juga Kaiza melihat nya dan kami berpura pura tidak melihat nya. Tapj si pengganggu itu melihat kami dan menghampiri Kaiza "Kaiza" panggilan dari si pengganggu "kamu lagi-kamu lagi jangan dekati aku" kata Kajza sambil  emosi "Kaiza maaf kan aku atas kejadian kemarin" kata si pengganggu meminta maaf "maaf maaf jangan mimpi kamu" kata kaiza sambil marah marah, saya terdiam dan menyimak pembicaran mereka "please maaf kan aku" kata si pengganggu memohon maaf "tak akan pernah, lepaskan tangan ku jangan sentuh aku" kata Kaiza melontarkan kemarahan nya "kamu benar benar kurang ajar ya" kata si pengganggu dan ingin menampar Kaiza.

Y.L.M.I.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang