#Chapter 11 Misi Penyergapan 2 (Ambush Mision 2)

10 6 1
                                    

Pukul 06.30
Keadaan di Antartika

"Tak! Tak! Tak! " gema suara sepatu yang berjalan di lorong menuju tempat penjara para sandra

Kaiza masih tertidur di lantai yang dingin terbuat dari es.

"Tang Tang Tang" suara ketukan besi yang di pukul oleh Arthur.

"Hah" Kaiza terbangun terkejut

"Hei kau, bangun ini sudah pagi enak sekali kau tidur" ujar Arthur,

"Iihh kau lagi apa mau mu datang kesini! Mau menghina ku" ujar Kaiza dengan kesal,

"Tidak bukan itu aku ingin berhati baik padamu, ini aku bawa kan sup hangat untuk mu" ujar Arthur,

"Aku tidak mau" ujar Kaiza sambil menengok ke arah lain,

"Seharus nya kau bersyukur karna masih ada orang jahat yang masih ada sifat baik nya seperti ku" ujar Arthur,

"Tetap tidak mau" ujar Kaiza sangat keras kepala,

"Hah.. Yasudah kalau begitu jadi kau lebih milih tidak makan dari pada kau di samping bersama Lian" ujar Arthur,

"Apa maksudmu mencantumkan nama Lian!?" ujar Kaiza dengan kesal,

"Maksudku adalah kau tak mau makan berarti kau akan mati karna kelaparan dan kedinginan dan kau tidak memikirkan kalau Lian sangat mencintaimu, to the point saja apakah kau tega meninggal kan Julian yang sudah berjuang mati matian selama ini" ujar Arthur dengan santai,

"Hahh.. Kau benar, perkataan mu benar semua nya" ujar Kaiza,

"Jadi apa pilihan mu mau makan apa kau mau meninggalkan Julian? " ujar Arthur,

"Iya aku akan makan" ujar Kaiza,

"Hmm.. Aku tau kau akan memilih makan" ujar Arthur,

Arthur pun berdiri membalikan tubuh nya dan berjalan keluar tapi penjaga datang ke arah Arthur.

"Komandan ada kabar dari mata mata kita tentang mengawasi kelompok yang menyerang ke 5 markas itu" ujar penjaga,

Kaiza berhenti makan dan mulai mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Apa pesan nya? " tanya Arthur,

"Mereka akan bersiap siap menuju markas terakhir yaitu di Aceh" ujar penjaga,

"Baiklah kau kirim bala bantuan dari sini ke Aceh dan bilang kepada mereka yang mempunyai markas di Aceh serahkan semua pasukan nya untuk siap tempur dan akan dikirimkan bantuan dan suruh semua warga yang di sana untuk menutup pintu nya dan mengkunci jendela nya" ujar Arthur,

"Baik komandan saya akan laksanakan" ujar penjaga,

"Hahaha Lian kita lihat apakah kau bisa menembus nya atau tidak, dan kau selamat atau tidak semoga saja tidak" ujar Arthur,

"TANNNGGG" Kaiza membenturkan tangan nya ke jeruji besi dengan keras sampai salah satu nya bengkok.

"APA YANG KAU BARUSAN KATAKAN TADI, HAH?! " ujar Kaiza dengan marah,

Lalu Arthur membalikan tubuh nya menghadap Kaiza,

"Aku hanya bilang bahwa aku akan membunuh Lian dalam waktu yang singkat saja" ujar Arthur,

"TADI KAU BILANG TIDAK AKAN MEMBUNUH LIAN!" ujar Kaiza dengan marah,

"Hah Kaiza kau terlalu bodoh ya siapa yang bilang seperti itu aku hanya ingin kau hidup agar Julian terpancing ke sini dan aku bisa membunuh nya" ujar Arthur,

"DASAR KURANG AJAR, PENIPU, BIADAB, BERENGSEK!" ujar Kaiza marah sambil membenturkan tangan nya ke jeruji besi berkali kali,

Lalu Arthur memejamkan mata nya dan setelah di buka bagian mata coklat nya berganti warna merah terang.

Y.L.M.I.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang