#Chapter 18 Sadar Atau Mati (Conscious or Dead)

17 5 1
                                    

Chpater sebelum nya

"Ehh.. Kau mau apa? " ujar Kaiza,

"Aku mau membunuh mu, Kaiza" ujar Arthur,

Arthur mengangkat pedang nya ke atas dan mulai menebas kepala Kaiza tapi.

"TINGG" benturan pedang dengan sesuatu yang keras.

"Hah!? " Arthur terkejut,

Ternyata yang menghalangi pedang Arthur untuk membunuh Kaiza adalah Julian.

Tangan Julian bagian kiri berubah menjadi es yang sangat kokoh dan kuku kuku yang tajam, dan tangan kanan Julian berubah menjadi bebatuan es yang besar.

"Julian apakah itu kau? " tanya Kaiza,

"Tenang Kaiza aku ada disini untuk melindungi mu" ujar Julian,

Lalu Julian memukul Arthur bagian perut nya dengan tangan kanan nya yang besar sampai Arthur terpental.

"Ihhh siapa yang berani menghalangi ku?" tanya Arthur kesal,

"Aku, kau sudah keterlaluan" ujar Julian,

"Hah Lian ternyata kau menguasai kekuatan itu" ujar Arthur,

"Iya aku menguasai kekuatan ice borg, kau takut? " tanya Julian,

"Sebaik nya kau minggir dari hadapan ku setelah aku membunuh Kaiza maka balas dendam ku telah tercapai" ujar Arthur,

"Tidak aku tidak akan mundur dan aku akan melindungi Kaiza dan teman teman ku yang lain" ujar Julian,

"Hah baiklah kita akan satu lawan satu, yang pasti nya aku akan mengalahkan mu dan membunuh mu" ujar Arthur,

"Aku sebenar nya tidak mau membunuh mu aku mau kau sadar saja, hanya itu yang ku harap kan" ujar Julian,

"Sudah jangan banyak bicara, rasakan ini, wind strike" ujar Arthur,

"Hah, ice wall" Julian mengeluarkan tembok es yang kuat dengan menghentakan tangan kanan nya.

Serangan Arthur telah terhalangin tembok es dan menghilang.

Lalu setelah serangan itu menghilang Julian tidak menempelkan tangan kanan nya ke permukaan dan tembok es nya turun dari permukaan kembali ke tanah es semula.

Tiba tiba setelah tembok es itu masuk kembali ke dalam tanah Arthur sudah berada di depan Julian sambil berlari dan menodong pedang nya seolah olah ingin menusuk Julian,

"Mati lah kau! " teriak Arthur,

Julian dengan gerak cepat langsung menahan pedang Arthur dengan tangan lengan kanan nya.

"Tangg" suara benturan pedang,

"Sword Ice" Julian mengeluarkan pedang es di tangan kiri nya dan menebas ke armor nya dan Arthur terpukul mundur dan melihat armor nya membeku karna tebasan tadi.

"Ahh serangan ini membuat yang dia serang membeku, ihh" ujar Arthur,

"Rasakan itu Arthur, armor mu sudah membeku dan retak" ujar Julian,

"Ini belum seberapa, rasakan kekuatan kabut asap ku" ujar Arthur,

Lalu Arthur mengeluarkan seleuruh kekuatan nya untuk membuat kabut yang sangat tebal sekali dan Arthur langsung menghilang menjadi tidak terlihat.

"Kekuatan ini lagi" ujar Julian,

Lalu armor Julian menutupi seluruh tubuh nya dengan sendiri nya.

"Kenapa kau takut? Karna angin tidak bisa di tangkap dan di bunuh kan" ujar Arthur,

"Heh justru ada lagi selain itu" ujar Julian sambil tersenyum kecil,

Y.L.M.I.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang