facebook, ya facebook. aku mengenalnya lewat keisengan yang kulakukan kala larut malam tiba. ya ini bisa di katakan hal yang buruk atau tidak, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. aku sendiri adalah primus (pria musang) yang dimana kalau malam susah tidur dan pagi susah bangun.
Di larut malam kala gabut melanda, aku sering menatap layar berandaku sambil melihat-lihat story orang-orang. ada banyak hal disana, kadang dalam bentuk pencitraan sampai ke percintaan.namun ada satu yang menarik perhatianku (ya walau sebenarnya banyak) tetang story yang di buat. gadis itu bernama Oca. storynya yang berisikan tentang suasana hatinya yang sedang galau (begitu mereka menyebutnya) karena susah melupakan orang yang ia cintai. ya mungkin mantanya atau memang mereka masih menjalin, tetapi ia di posisi sedang ingin pergi atau entah apapun itu.
Dengan penuh sok tau akupun membalas storynya "ia tidak akan hilang ketika kau hanya berdiam diri, isi ulang memeorimu hingga berkasnya menumpuk ke bawah. dan kamu mungkin tidak terlalu sering mengingatnya lagi" tulisku. kemudian aku beranjak ke story yang lain. ada beberapa (mungkin 3 orang) yang ku balas storynya di malam itu. dan semuanya berisikan tentang penguatan hati yang sedang dilanda merana. hingga akhirnya akupun tertidur.
keesokan harinya, akupun terbangun. ya, seperti anak milenial pada umumnya saat mereka bangun tidur hal yang pertama mereka cari adalah handphone mereka entah apapun alasannya. aku melihat ada beberapa notifikasi di handphone ku, termasuk pesan balasan dari gadis yang bernama Oca itu. aku terbangun dari alam mimpi tepat pukul 09:05 WIB oleh alarm yang sengaja ku pasang untuk membangunkan aku setiap harinya. aku milihat ia membalas chatku saat itu pukul 05:30 WIB. "mantap :)" begitu balasnya kepadaku.
akupun membalasnya lagi hanya dengan emot senyum tulus padanya. kemudian aku bergegas menuju kamar mandi karena ada jam kuliah di pagi itu.
bersambung...
#Bora
Banda Aceh, 31 oktober 2019