Rival
────────────────
Bukit
────────────────❁ཻུ۪۪⸙
.
.
.
Minho dan jisung kini duduk di atas bukit yang beralaskan rumput hijau yang segar
Keduanya memegang makanan street food saat dalam perjalanan menuju bukit .
Jisung awalnya ingin segera pulang dan kembali sekolah tapi Minho meminta waktu lebih lama karena ia menghindari ulangan matematika
Jisung ?
Ia tidak masalah dengan itu ,justru akan lebih senang dirinya melakukan ulangan harian seorang diri di lab bahasa .
Walau begitu jisung adalah tipikal murid yang pelit memberi jawaban
"Ho .."
"Hm"
Jisung menyimpan makanannya di sisi kanan dan kiri pipinya hingga mengembung layaknya tupai , kemudian ia menatap Minho sambil menarik dan menggoyang tubuh lelaki itu
"Apaan sih lo goyang-goyang emang gue arisan"
"Arisan di kocok bukan di goyang"
"Yaudah kocok gue"
"....."
"....."
Minho mengigit bibirnya . kenapa kalimatnya terdengar ambigu ?
"Otak lo gue kocok biar jadi otak-otak"
Minho menghiraukan ucapan jisung dan memilih memakan es serut di genggamannya yang belum habis .
"Coba lo tariin lagi tarian yang pernah lo bawa pas kemping ?"
"Hng? Yang mana ? "
"Yang apaan sih namanya .. Subuh-"
"Dawn goblok"
"Oh iya itu . coba gue pen liat"
"Dih ogah ah , gue abis minum es nih"
"Ya... Terus ?"
"Perut gue dingin bego kalo goyang-goyang nanti kram yang lebih parah lagi nanti es serut yang udah gue makan berubah jadi es serut lagi"
Jisung pening , ia hanya ingin melihat lebih jelas tarian yang pernah Minho bawakan waktu itu tapi alasan tak logis selalu keluar dari bibir lelaki itu
"Yaudah iya gue kasih liat lagi , gausah cemberut lu kaya kadal"
Minho melahap habis es serut nya sekali lahap kemudian menepuk celananya yang terkena daun dan rerumputan
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] RIVAL || Minsung
Fanfiction"Modal suara doang mah gue bisa . lu dance bisa ga ? " "Dance di latih tiga hari juga jago gue ! Lu nyanyi emng bisa ? Nyanyi itu bakat dari lahir ya bangsat !!" "Bayi lahir ga bisa apa-apa tolol banget jadi manusia" "Wah gelut-gelut !! Gelut gelut...