"Berubahlah Dhani, ini demi masa depan Dhani juga." PUAN AMIZAH.
Terlalu sempurna, hingga lupa akan segalanya. Ahmad Dhani kononnya merasakan dirinya lelaki paling sempurna. Punya sikap yang cerewet bahkan kedekut untuk segala perkara yang dirasakan...
"OH! Syukur! Abang Lan! Tolong! Ada orang jatuh ni. Tak boleh jalan!"
"Baik-baik... angkat dia masuk dalam kereta, Dhani. Cepat!"
Dhani tidak punya pilihan. Walau berkerut mukanya, dia menahan diri menyentuh lecak tanah yang melekat di kaki gadis itu. Tubuh gadis itu dicempung Dhani untuk masuk ke dalam kereta.
Saat mencempung gadis itu, mata mereka beradu pandang. Dhani terkesima. 'Oh indahnya ciptaan Tuhan! Apakah ini calon menantu mak yang Allah kirim padaku?'
Gadis itu tertunduk malu dengan rona merah di pipinya. Seketika mukanya berkerut menahan kesakitan.
"Ehhem! Drama hindustan pulak ya, Dhani! Kemain!" Abang Lan menegur berhasil membuat Dhani tersedar dari menungannya.
"Eh! Baik... baik, Abang Lan."
"Kau ikut sekali Dhani. Kita hantar pergi klinik. Kang nampak kat Kak Milah kau tak pepasal kata aku ada skandal."
"Kena ikut juga ke? Saya nak cepat ni, Abang Lan. Ada hal."
"Kau nak aku tolong ke atau aku letak balik dia kat sini?" Abang Lan mengugut pula.
Dhani meramas rambutnya. Niatnya untuk membuat perhitungan dengan Mak Cik Norma tergendala.
'Tak guna betul!'
"Okey... okey. Saya ikut!"
Dhani meluru masuk ke dalam kereta dan ingin duduk di sebelah gadis itu namun disergah Abang Lan pula.
"Duduk depan! Ingat aku driver, ke?"
"Eh! Sorry Abang Lan. Lupa!"
Dhani garu kepala yang tidak gatal sambil tersengih menahan rasa segan...
😆😆😆😆
arenayidin
20 November 2019
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
![Saat Harus Memilih [ SUDAH TERBIT ]](https://img.wattpad.com/cover/198529183-64-k662798.jpg)