"Tangan mak kotor, Dhani. Mak belum sabun."Dhani angkat muka. Perlahan tangan itu dilepaskan. Wajah bersalahnya terpamer di hadapan ibunya. Dia tahu, berapa banyak kesalahan telah dia lakukan. Berapa kali sudah dia menyinggung hati ibunya. Namun, sikap di luar kawalannya buat dia lupa akan semuanya.
Tertunduk Dhani menahan butiran air jernih itu daripada berasak keluar. Betapa dia kecewa dengan sikapnya sendiri. Kerana obsesnya dengan kebersihan, dia lupa pada hati yang harus dijaga. Sekeping hati tua milik ibunya yang telah acap kali digores!
"Maafkan Dhani, mak! Dhani tak sengaja!" Akhirnya kolam air mata yang sudah penuh itu melimpah keluar juga. Dhani tertunduk pilu. Kocek seluarnya diraba. Botol cecair pembasmi kuman itu ditatap untuk sekian kali. Tanpa diduga ibunya, Dhani melempar botol kecil itu ke dinding. Tergolek ia jatuh dan tumpah sedikit di situ.
"Tangan ibu kotor, Dhani! Ibu belum sabun!"
Kata-kata itu menyayat hatinya. Dia tahu hati ibunya terluka. Dhani kecewa. Perlahan lututnya melorot jatuh mencium lantai. Dhani menggengam kolar bajunya. Dia serasa ingin meraung.
😥😥
arenayidin20 November 2019
YOU ARE READING
Saat Harus Memilih [ SUDAH TERBIT ]
Romance"Berubahlah Dhani, ini demi masa depan Dhani juga." PUAN AMIZAH. Terlalu sempurna, hingga lupa akan segalanya. Ahmad Dhani kononnya merasakan dirinya lelaki paling sempurna. Punya sikap yang cerewet bahkan kedekut untuk segala perkara yang dirasakan...