Dekapan nadi masih berdetak mengikuti aliran waktu,
Perlahan-lahan berubah sesuai dengan alurnya,
Ada bahagia dan juga duka
Melengkapi langit-langit kelas disekolahTeriakan itu mendesis ditelingaku,
Tercipta dari suara hati yang tak pernah lelah dalam mendidik,
mendidikku menjadi insan yang cendikia,
Ada kalanya raut wajah berbicara atas perjuangannya
Mata kaki menjadi saksi langkah pengorbanannya,
pengorbanan dalam memberikan santapan ilmu pengetahuan,Guru,
Walau kakimu sudah bergemetar untuk tetap kokoh
Tapi jiwamu masih tegar untuk merajut sayap-sayap kami,
Kau rajut hingga suatu saat nanti sayap itu bisa kami kepakan,Agar kami bisa terbang menggapai mimpi-mimpi diangkasa
Agar kami tak selamanya menjadi pecundang,
Agar kami tak selamanya merasakan pahitnya kehidupan,
Agar mimpi yang selama ini ditertawakan
Berubah menjadi tepuk tangan yang membahagiakanIni adalah goresan sajak yang kuciptakan untukmu,
Untukmu, wahai guru
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan puisi
PoetryJangan lupa tinggalkan jejak the readers. Voment dari kalian bagaikan emas.