Bab 7 : Serbuan

147 8 0
                                    


Harimau itu terus menerus melompati dari satu rumah ke rumah yang lainya . Para penjaga itu pun harus menyamai kecepatan mereka dengan harimau itu .

Merek terus mengejar harimau itu hingga harimau itu keluar dari pemukiman . Kini mereka telah berada di sebuah menara yang berwarna silver .

Menara itu menjulang dengan sangat tinggi dengan sebuah cahaya kebiruan di atasnya . Harimau itu pun berhenti di sana dan tidak dapat berlari lagi .Melihat kesempatan itu para penjaga itu pun menghalangi harimau itu .

"Hei kau harimau tua menyerahkan sekarang kau tidak dapat kabur kemana pun sekarang !"

Dengan tombak di tangannya penjaga itu pun menusuk harimau itu . Akan tetapi tombak itu tidak berhasil melukai kulit harimau itu . Akibatnya tombak itu langsung patah saat berhadapan dengan harimau itu .

Dengan ganasnya harimau itu mengoyak tubuh penjaga tadi . Para penjaga yang melihat itu pun menjadi sedikit takut dengan harimau itu .

"Siall kulit harimau itu begitu keras bagaimana bisa ?!"

"Kita tidak mungkin dapat melukainya sekarang !"

"Tapi lihatlah harimau itu . Dia telah sangat kelelahan ini adalah kesempatan kita," penjaga itu menyemangati para penjaga lainya yang sedang kebingungan itu .

"Tapi , mungkin dia masih memiliki sebuah skill yang menakutkan !"

"Kau mungkin benar," penjaga yang tadi sedang menyemangati penjaga lainya ikut frustasi . Mereka semua tidak tau apa yang harus mereka lakukan .

Kini harimau itu hanya melihat keadaan dan menunggu sebuah celah . Tetapi para penjaga itu terus memegangi perisai mereka sehingga membuat jalan. Harimau itu tertutup .

Ahkirnya datanglah kapten mereka yang sambil membawa 100 orang pasukan . Melihat keadaan itu kapten itu pun langsung berpidato menyemangati para penjaga itu sambil pergi ke arah sana .

"Semuanya ikutilah akuuu !!! . Serang mata dan hidung harimau itu . Majuu !!"

Para penjaga yang melihat kaptenya  yang telah memberi perintah itu pun maju dan menerjang ke arah harimau itu . Para penjaga yang memegang perisai membukakan jalan untu kaptenya masuk .

Kapten berserta 100 orang prajuritnya juga ikut menerjang ke arah harimau itu . Mereka semua mengincar mata dan hidung   dari harimau itu sesuai dengan perintah kapten mereka .

Harimau itu yang di telah di terjang , memberontak dengan mengoyang goyangkan nadanya . Beberapa penjaga itu terpental jatuh ke tanah lagi . Tetapi penjaga lainya mengantikan penjaga yang jatuh .

Ketika salah seorang penjaga itu berhasil menusuk harimau itu tepat di bagian hidung , harimau itu langsung berteriak melolong kesakitan .

Kini harimau itu menyerang dengan sangat membabi buta ke segela arah . Penjaga penjaga itu pun hampir terpental semua .

"Terus serang ! Bantalion sihir , siapkan mantra peledak ! Dia telah sangat lemah," kapten itu terus menyuruh anak buahnya untuk menyerang .

Para penyihir tadi langsung menyiapkan sebuah mantra peledak . Mereka meramalkan sihir itu ke satu titik dan mereka bersama sama. Menyalurka. Sihir itu ke titik tersebut .

Semakin lama kumpulan sihir itu menjadi sebuah lingkaran merah yang cukup besar .  Setelah melihat bahwa lingkaran merah itu telah cukup besar , penyihir itu pun melaporkanya kepada sang kapten .

"Kapten sihir peledak ya sudah siap !"

"Bagus ! Tepat pada waktunya."

"SEMUANYA , MENYINGKIRLAH !!!," Dengan teriakan keras itu para penjaga itu pun langsung menyingkir dan kembali ke posisi semula mereka .

Reinkarnasi Dari Petapa Berumur 10.000 tahun (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang