Chapter 2 [Rain, Memories and Tears]

62 13 1
                                    

"Kamu berjalan bersamanya
Selama kamu denganku
Begitu rumitnya dunia
Hanya karena sebuah rasa
Cinta"— Sebuah Rasa.



***

HUJAN deras mengguyur kota Jakarta malam ini, seakan tau bahwa ada hati yang tengah bersedih.

Echa memandang miris album foto di tangannya, disana terlihat sepasang kekasih memakai seragam SMA, senyum bahagia tercetak diwajah keduanya, terlihat sangat indah.

Jari - jari mungilnya  mengusap foto sang pria, tak terasa setitik air mata jatuh membasahi album foto tersebut.

Gadis itu buru buru mengusap kasar air matanya.

"Jahat"
Gumamnya lirih.

Ya, Gadis itu  sedang menangisi mantan kekasihnya.

Sebulan yang lalu mereka masih baik - baik saja, bahkan keduanya habis merayakan hari jadi mereka yang ke 4 tahun.

Namun pada hari itu pulalah yang menjadi hari berakhirnya hubungan mereka.


Flashback on

Echa dan Mike berada disebuah cafe kecil yang berlokasi dekat dengan SMA mereka dulu, tempat bersejarah keduanya. Disinilah tempat yang menjadi saksi awal dari perjalanan cinta mereka.

Dan hari ini Mike mengajaknya untuk merayakan hari jadi mereka yang ke 4 tahun. Tentu saja Echa sangat senang karena kekasihnya yang super sibuk itu tiba - tiba mengajaknya ke tempat favorit mereka.

Sedikit bernostalgia, ingatannya kembali melayang pada saat pertama kali  Mike mengajaknya ke Cafe ini, saat itu hujan tiba - tiba turun deras, memaksa keduanya untuk berteduh dan menetap sedikit lebih lama di Cafe itu.

Dan tanpa diduga Mike menyatakan perasaannya pada Echa dan meminta Gadis itu untuk menjadi kekasihnya, sambil memegang sebuah buket bunga Edelweiss dan boneka teddy bear berwarna coklat kecil dengan bentuk hati yang ditengahnya bertuliskan "Be mine?"

Tentu saja Echa terkejut dengan pernyataan lelaki itu, ini terlalu tiba - tiba. Memang mereka sudah kenal cukup lama, dan tak dapat dipungkiri bahwa ada rasa nyaman hinggap diantara keduanya. Namun Echa tak menyangka laki - laki itu menembaknya hari ini.

Maka dengan gugup dan hati berdebar kencang, Echa menerima pernyataan Mike, Mike yang terlalu senangpun langsung memeluk tubuh mungil gadis pujaannya itu.

Tanpa sadar Echa tersenyum saat mengingat momen itu kembali.

"Ca, aku mau ngomong serius sama kamu"

Suara Mike membuyarkan lamunan Echa yang sempat berkelana sejenak,

"Mau ngomong apa?" Echa memfokuskan perhatiannya pada sang kekasih.

Mike terlihat sedikit gelisah, beberapa kali lelaki itu tampak menghela nafas,

Echa cukup peka untuk menyadari kegundahan kekasihnya itu, maka dengan lembut tangannya menggenggam erat tangan Mike demi membuat lelaki itu tenang.

Before I Met You | JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang