Chapter 1 [Shall We Dance?]

106 17 7
                                    

"Malam yang seperti sebuah film
Saat semuanya terlupakan
Bersamamu"— Cheeze - The Day We Met.





***

SUARA dentuman musik menggema memenuhi seluruh penjuru ruangan di mansion mewah tersebut,

Sayup - sayup tercium bau alkohol yang menyeruak di udara, menyengat indra penciuman.

Ruangan itu dipenuhi oleh para tamu undangan, mereka memakai topeng diwajah masing - masing, lantaran konsep dari acara ini adalah pesta topeng.

Terlihat seorang gadis duduk disalah satu sudut ruangan sambil menikmati segelas Ice Lemon Tea ditangannya. Echa, gadis itu tak biasa minum minuman beralkohol seperti Wine, Vodka, dan sejenisnya. Ia termasuk tipikal yang hanya minum segelas langsung mabuk. Echa tak mau sampai mabuk dan bertingkah konyol serta mempermalukan dirinya di acara ulang tahun sahabatnya Milly. Hell no.

Jangan tanya kenapa gadis itu duduk sendirian disudut ruangan, salah satu sahabat baiknya Dori tidak bisa hadir lantaran sahabatnya itu sedang sibuk pemotretan di Paris, dan baru pulang lusa nanti. Sedangkan Milly—si pemilik acara tentu saja sedang sibuk menyambut para tamu undangan yang sebagian besar adalah teman dan anak dari rekan kerja papanya.

Jadilah Echa hanya duduk seorang diri disini, sambil melamun, mengingat kembali sang mantan kekasih yang baru saja memutuskan hubungan mereka secara sepihak dan malah memilih wanita lain. Tentu saja hati Echa hancur begitu tau mantannya yang selama ini dia banggakan dan dia percaya ternyata diam - diam bermain api dengan gadis lain dibelakangnya selama hampir satu tahun belakangan. Hubungan yang dia bangun selama hampir 4 tahun lamanya harus kandas karena adanya orang ketiga.

Menghela nafas berat, menghilangkan perasaan kalutnya, gadis itu menyeruput minumannya lagi.

Tak berapa lama suara musik yang tadinya bertempo kencang dan bising bak di club malam, kini berubah melambat dengan alunan lembut, musik yang diputar adalah musik romance classic,

Ah, waktunya untuk berdansa.

Manik hazel Echa menatap kesekeliling ruangan tersebut, dimana para tamu mulai turun ke area dance floor, tentu saja bersama dengan pasangan masing - masing.

Echa hanya tersenyum miris, lalu kembali menyeruput minumannya yang sudah setengah habis,

—satu satunya tamu yang datang kepesta tanpa pasangan hanya dirinya.


...

Di lain tempat, seorang lelaki muda tengah menyeruput Sparkling Wine-nya sambil menatap sekeliling ruangan dengan tatapan bosan, kalo saja tunangannya tidak memaksa dia ikut ke acara ini, lelaki itu lebih memilih rebahan dan bergelut dengan kasurnya.

Dan sialnya lagi tunangannya itu entah pergi kemana, awalnya izin bergabung dengan teman - temannya lalu kemudian malah menghilang sampai sekarang, meninggalkan lelaki itu sendirian disana.

Tau begitu lebih baik dia tidak usah ikut saja. Huft, merepotkan.

Para tamu mulai turun menuju ke area dance floor karena sekarang adalah waktunya untuk berdansa.

Tanpa minat lelaki itu hanya memperhatikan sekeliling sambil menyeruput kembali minumannya,

Tiba - tiba Manik coklatnya berhenti dan terpusat pada sesosok gadis yang sedang duduk disalah satu sudut ruangan seorang diri,

Before I Met You | JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang