Malam ini cerah.
Kutatap dua bintang yang bersebelahan dilangit malam. Kelihatannya indah.Kupejamkan mataku dan kubayangkan senyummu, tawamu, wajahmu yang lagi kesal, atau lelucon garing yang kerap bisa membuatku tertawa lepas.
Namun pikiranku berpaling, lalu menjelma dalam sebuah rasa yang mengganjal dalam dada.
"Kita ini apa?" tanyaku dalam hati.
"Kalau cuma teman, kita terlalu dekat." ucapku lagi dan tiba-tiba harapanku seketika hancur dikala aku ingat bahwa kamu pernah mengatakan:
"Kita hanya teman," disaat mereka bertanya apa kita punya hubungan.
Aku tahu kamu sebenarnya peka, tapi kamu memilih diam. Jawabannya memang pahit. Karena kamu tidak memiliki rasa yang sama bukan?
Dan akhirnya, tokoh utama hadir. Tokoh utama yang akhirnya menjadi prioritasmu.
Aku terkekeh pelan. Lalu tersenyum.
Aku yang cuma teman bisa apa?
***
Kalo suka jangan lupa pencet star,
Biar seenggaknya reader buat aku senang, saat dia tidak. Xixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Hanya Teman
Historia Corta[isinya hanya curahan hatiku yang biasa kutulis di buku diary setiap malam sebelum tidur] Mungkin selama ini hanya aku yang terlalu perasa. Kukira aku sedikit istimewa, tapi ternyata tidak. Buku ini berisi tentangmu. Teman dekatku dengan sejuta ke...