Sehun pov.
Flashback
"Sehun!"
"Ne, appa!"sahutku. Aku segera ke kantor appa.
"Sehun, kau ingat Lee Han Ah, kan?"Tanya appa.
Deg
"Ah, ne."
"Tuan Lee meminta tolong pada Shin Ahjussi untuk menjemputnya di bandara karena dia kembali ke Korea, karena supirnya sedang berhalangan. Tapi Shin Ahjussi juga akan mengantar appa pergi, jadi, bisakah kamu menjemput Hannah di bandara?"
End flashback
"Ahh, harusnya aku tidak setuju untuk menjemputnya."
Aku memarkir mobilku, dan masuk ke ruang tunggu bandara. Aku bersandar pada tiang dan membuka ponselku. Tiga panggilan dari Luhan-hyung.
Aku mengerang. Aku memutar kepalaku, mencari keberadaan Hannah. Lalu bertatapan dengan gadis berambut cokelat terang. Tak salah lagi, dia Hannah.
"Long time no see, Lee Han Ah. I miss you."
Han Ah pov.
Gadis cantik berambut cokelat keluar dari bandara Incheon. Dia melipat tangannya di dada dan menghembuskan asap putih dari bibir mungilnya. Ya, gadis yang kubilang cantik itu aku sendiri, Hannah Lee.
"Sial, aku datang ke Korea pada waktu yang tidak tepat,"gerutuku. Aku menatap iPhone yang memunculkan tulisan Seoul, South Korea : 3°C.
Aku menolehkan kepalaku, berusaha mencari namja yang dikatakan appa yang akan menjemputku, ketika aku meneleponnya begitu tiba di Korea. Namja tinggi dengan rambut blonde. Oh Sehun. Namanya. Aku tidak pernah bertemu dengannya, meski kata appa, ayahnya rekan kerja appa.
Sedetik kemudian, mataku berhenti pada namja tinggi yang bersandar di tembok sudut ruang tunggu bandara. Dan saat itu pula, pandangan kami bertemu. Aku berjalan tegap ketempatnya berdiri.
"Kau, Oh Sehun?"tanyaku.
"Ya. Aku yakin ayahmu sudah memberitahu bahwa aku yang menjemputku,"ucapnya dingin.
"Ya. Dimana mobilmu?"tanyaku.
"Disana,"tunjuknya pada sebuah mobil hitam tak jauh dari halaman bandara Incheon. Lalu, dia kembali menatapku.
"Kau bisa membawa barangmu sendiri kan? Ayo kesana,"ucapnya dingin. Sementara aku hanya bisa mendelik. Namja apa yang tidak membantu yeoja?
"Kenapa, bukan supir Tuan Oh yang menjemputku?"tanyaku.
"Karena tadi aku pergi ke tempat dekat bandara, Tuan Lee memintaku untuk menjemputmu,"jawabnya.
"Kau, sudah bekerja?"tanyaku lagi.
"Bekerja? Kurasa kau dan aku seumuran. Kenapa kau berpikir aku sudah bekerja? Apa appamu tidak pernah bercerita tentangku?"jawabnya dengan senyuman simpul.
"Ah, mian,"jawabku datar.
***
"Appa! Eomma!"panggilku begitu pintu rumahku terbuka. Appa dan eomma langsung memelukku begitu aku menurunkan tas dari bahuku.
"So, how's New York?"Tanya appa dalam bahasa Inggris. Memang, aku sudah tinggal di New York sejak lima tahun lalu dan bersekolah di Juilliard School dan mendalami bidang musik dan menari. Tahun ini, aku memutuskan untuk bersekolah di Seoul.
"Sangat menyenangkan!"seruku. Appa tersenyum, lalu beralih pada Sehun yang berdiri di depan pintu.
"Sehun, gomawo. Maaf merepotkanmu,"ucapnya.
"Ah, aniyo,"ucapnya sambil membungkukkan badannya.
"Kalau begitu, saya permisi. Sampai jumpa,"ucapnya sopan. Aku menatap kepergiannya.
"Hannah Lee, apa alasanmu kembali ke Korea Selatan?"Tanya eomma sambil tersenyum. Aku terdiam.
"Ah, aku hanya rindu dengan Korea Selatan. Lagipula ilmu seniku sudah banyak. Lebih baik aku bersekolah disini,"jawabku.
"Jadi, kau ingin bersekolah dimana?"Tanya appa. Aku kembali diam. Alasanku kembali ke Korea Selatan sebenarnya, bukan sekolah, jadi aku belum memikirkannya.
"Kalau kau bingung, bersekolah saja di Sunkyunkwan University. Teman lamamu Seo Na juga bersekolah disana,"usul appa.
"Aku tidak tahu. Nanti akan kupikirkan. Sekarang aku harus istirahat,"jawabku pendek.
Aku berjalan menuju kamarku yang tidak berubah sejak aku meninggalkan Korea Selatan empat tahun lalu. Aku berbaring di kasur. Menatap langit-langit kamarku yang samar-samar terlihat lukisan bintang-bintang.
"Kim Jong In. Alasanku kembali ke Korea karena dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory [Sehun Fanfiction] [Hiatus]
FanfictionCan we go back like our childhood time? Han Ah dan Sehun, cinta pertama masing-masing sewaktu kecil. Apa yang terjadi, saat dewasa mereka bertemu, dan Han Ah mengalami love affair dengan sahabat Sehun, Kai? Dan lagi, Han Ah tidak mengingat Sehun kar...