Part 4

2.8K 290 6
                                    

Sehun pov.

Aku meninggalkan Han Ah dan kembali ke tempat Suho hyung duduk. Kami, berdua belas, sedang menikmati tiket gratisan yang didapatkan Xiumin hyung. Entah bagaimana caranya dia mendapatkan tiket gratisan itu.

“Sehun-a, nuga geu yeojaya?(siapa gadis itu?)”Tanya Suho-hyung.

Eo? Eotteon yeoja neun? (gadis yang mana?)”tanyaku balik.

“Tak usah pura-pura bodoh.”

“Han Ah, putri tuan Lee, rekan kerja Appa,”balasku, bosan. Kenapa aku harus bertemu dengan gadis itu? Aku sudah berusaha melupakannya, tapi dia terus muncul di bayanganku. Kenapa Kai dan Suho harus bertanya tentangnya?

“Eo? Hannah? Wow, dia makin cantik,”ucap Suho-hyung.

“Hyung, kau kenal dengannya?”tanyaku.

“Ah, ye. Dia dulu adalah hoobae-ku,”jawab Suho-hyung.

“Yak, Sehun-i! Kau diam-diam sudah mendekati gadis rupanya!”teriak si mulut bebek.

“Karna aku masih normal, tentu saja aku mendekati yeoja, bukannya mendekati namja,”balasku dingin.

“Wow, slow down Hun! Jadi, kenalkan kami pada yeoja itu?”ucap Chen licik.

“Lee Han Ah,”balasku singkat.

Serentak, semua menatap Kai. Namja yang ditatap itu hanya diam mematung, beralih menatap tajam si namja berkulit putih susu.

“Dimana dia sekarang?”Tanya Kai.

“Tadi dia sedang bersama Seo Na,”jawabku. Kai langsung menghilang dari hadapanku.

“Museun munjega?”selidikku.

“Han Ah, mantan yeojachingu Kai,”ucap Kris-hyung.

***                                          

“Sehun-i!!!”seru Han Ah.

“Neee?”balas Sehun dari dalam rumah.

“Kau ingat janjimu? Kita pergi bersama ke pesta Mi-Rae,”Tanya Han Ah. Sehun kecil keluar dari rumahnya dengan pakaian kasual.

“Ye, naneun gieokhal,”ucap Sehun.

“Kau harus tau aku mengorbankan waktuku untuk bermain basket dengan Won Hee-hyung hanya untuk pergi pesta denganmu,”ucap Sehun.

“Ye, aku tau baboya,”jawab Han Ah imut. Baboya(bodoh), panggilannya untuk Sehun. Sedangkan Sehun memanggil Han Ah Cheonsa(angel).

“Lalu, mana ucapan terimakasih untukku?”Tanya Sehun manja.

Chu~

Secepat kilat, Han Ah mencium pipi Sehun. Lalu menatapnya dengan wajah memerah.

“Gomawo, saranghae.”

“Nado.”

……………………………

Suara mesih detak jantung memekakkan telinga namja kecil berkulit putih yang kini sedang menatap gadis kecil yang koma sejak dua hari lalu. Gadis yang dua hari lalu mengalami gegar otak karena kecelakaan mobil ketika dia mengejar Sehun di jalan raya.

“Mianhae, ahjussi, ahjumma. Aku tidak bisa menjaga Hannah,”ucap Sehun getir.

“Aniya, gwenchana, Sehun-i. Ini bukan salahmu,”ucap seorang wanita muda menenangkan Sehun.

Memory [Sehun Fanfiction] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang