Part 8

2.3K 250 2
                                    

Han Ah pov.

Mwoya?! Aku melihat Sehun, Baekhyun-oppa, Chanyeol-oppa, dan Kyungsoo-oppa tertawa dengan tenang. Aku mengerucutkan bibirku. Aku melihat sudut bibir Sehun berdarah, dan rahangnya di perban.

"Ooh, Hannah Lee, kamu mengkhawatirkan Sehun. Kamu benar-benar berkencan dengannya, kan?!"seru Baekhyun-oppa.

"Aniya!! Aku mengkhawatirkannya sebagai teman,"belaku. Aku menggeser posisi Kyungsoo-oppa yang tadinya berada di sebelah Sehun.

"Mwoya, kenapa kamu disini?"tanya Sehun mengerutkan dahinya.

"Ya, aku berbaik hati menjengukmu sebagai teman yang baru beberapa kali bertemu,"rengutku kesal.

"Sudahlah, Sehun-ah, bukankah bagus jika cewek yang kau sukai menjengukmu?"goda seorang gadis manis berambut cokelat muda dengan jas dokter. Nugu?

Ne?! Orang yang disukai? Seolma...

"Aku tidak suka padanya. Kenapa kalian menganggap serius yang kubilang tadi?!"seru Sehun kesal. Lalu meringis. Aku menatapnya khawatir.

"Ya! Jangan teriak-teriak, pasti rahangmu sakit!!"ucapku menariknya duduk.

"Aa, neomu kwiyeopta,"ucap gadis itu lagi. Aku menatapnya ingin tahu.

"Oh, Hannah, ini yeojachinguku. Kim Taeyeon-noona. Dia dokter yang bertugas di universitas kita. Dia baru tamat kedokteran setahun yang lalu di Seoul  National University,"ucap Baekhyun-oppa bangga.

"Oh, annyeonghaseyo. Choneun Lee Han Ah imnida. Aku baru pindah dari Amerika,"ucapku resmi.

"Annyeong, panggil saja aku Taeyeon-eonni. Kalian cocok sekali. Sehun tampan dan kamu cantik. Kalian pasangan yang serasi,"ucap Taeyeon-eonni.

"Noona! Berhenti bilang Sehun tampan!"seru Baekhyun-oppa kesal.

"Cheesy sekali, Baekhyun-ah,"gerutu Kyungsoo-oppa.

"Ngomong-ngomong. Sehun-ah. Kau sepertinya sudah sembuh, jadi bisa meninggalkan ruangan ini,"ucap Taeyeon-eonni.

"Noona! Apa kau mengusirku?"gumam Sehun kesal.

"Ne, ne. Aku mengusirmu. Dari pada kalian membuat ribut ruangan tenang ini."

"Baiklah, baiklah. Ayo, nae saranghaneun chingu!! Jangan membuat yeojachinguku pusing. Noona, aku pulang dulu, nanti aku hubungi,"ucap Baekhyun-oppa manis. Dia mendorong kami keluar dari ruang kesehatan.

"Annyeong, Baekhyun-ah!"ucap Taeyeon-eonni sebelum menutup pintu.

"Annyeong, noona."

"Aduh, mesra sekali,"gerutuku. Baekhyun-oppa tersenyum lebar.

"Jadi, Taeyeon-eonni seorang uisa(dokter)?"tanyaku.

"Akan. Dia baru praktek di rumah sakit, tetapi juga praktek disini,"jawab Baekhyun-oppa.

Tunggu, apa aku baru sadar kalau Kai tidak ada?

"Oppa, Jongin kemana?"tanyaku hati-hati.

"Molla. Bukankah dia tadi bersamamu, Sehun?"ucap Chanyeol-oppa melempar pertanyaan pada Sehun.

"Dia, tadi langsung pergi setelah menemaniku,"jawab Sehun setelah berpikir.

Apa, aku baru saja berpikir kalau mereka bohong. Ah biarkan saja. Aku menatap jam tanganku. Gawat, jam 3! Apa Han ahjussi masih menungguku? Aku mengetik nomor Han ahjussi dan langsung menghubungi Han ahjussi.

"Yeoboseyo? Ahjussi? Apa kau masih menungguku? Ani? Ohh, geurae, aku akan naik taksi pulang. Kamsahamnida."

"Wae?"tanya Chanyeol-oppa.

Memory [Sehun Fanfiction] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang