part 1

97 4 2
                                    

Malam ini malam bulan purnama yang artinya satu anak gadis akan hilang tiba tiba.

Orang tua yang memiliki anak gadis cemas takut anaknya menjadi tumbal siluman ular cobra raksasa bernama Yaksa Pramuja.

Yaksa Pramuja jika menjadi manusia sebenarnya tampan bahkan bisa membuat wanita terpikat hanya dengan pesonanya namun itu semua tidak menutupi sifat bejatnya yang selalu mengambil anak gadis dimalam bulan purnama hanya untuk diambil jantungnya agar kesaktiannya bertambah.

Cahaya sedang duduk diteras rumahnya ditemani segelas bajigur buatan ibunya.

Desa Sukma jaya tempatnya terpencil berada di dekat jurang dan aksen menuju kedesa terbatas belum lagi hutan lebat yang angker.

Cahaya memandangi hutan jalanan depan rumahnya yang sepi karena hampir tengah malam.

"kapan dia muncul? " gumam Cahaya dengan tatapan tajam menuju kearah hutan didepan rumahnya yang hanya dipisahkan jalan tanah dan pinggir jalan disekat pagar bambu yang kurang lebih tingginya 2 meter.

"Cahaya kenapa gak masuk udaranya dingin loh" Mawar tersenyum kepada anaknya.

"nanti aja bu aku pengen diluar nungguin ayah pulang" Mawar mengangguk.

"yaudah ibu kedalam dulu adik kamu nangis" Cahaya langsung menengok kehutan didepannya saat ia merasakan aura janggal.

"yaudah ibu masuk sana aku bentar lagi masuk" Cahaya tersenyum.

Mawar khawatir saat Cahaya tiba tiba menatap kedalam hutan dengan tatapan tajam.

Setelah Mawar masuk Cahaya bergegas mengejar sebuah bayangan hitam yang berjalan menuju rumah Dara temannya.

Dia membawa sebuah senjata yang dibuatkan kakeknya khusus saat dia pertama kali mengalahkan ayahnya saat latihan beladiri.

Bayangan hitam tersebut berunah menjadi seorang pria saat Cahaya tiba tiba menghadang jalannya.

Yaksa Pramuja tersenyum sinis.

"hai musuh lama apa kabar?" tanyanya dengan nada sinis.

"aku baik" jawab Cahaya tak kalah sinis.

"pergi atau anda mati" ancam Cahaya.

"jika aku tidak mau bagaimana? " Cahaya langsung menghela napas panjang.

"baiklah jika itu keputusanmu maka kau akan pergi dari sini dengan banyak luka" Yaksa mulai menyerang Cahaya dengan tak terkendali.

"masih saja lemah jurusmu itu" ejek Cahaya, Yaksa langsung tambah beringas mendengar ejekan Cahaya.

"baiklah aku menyerah nanti aku akan kembali tapi ingat saat aku kembali pasti aku akan mengalahkanmu dan juga aku akan merubah jadwal berburuku aku akan mengambil seorang gadis setiap malam jum'at jadi bersiaplah untuk menghadapi seranganku nanti" Yaksa tertawa lalu menghilang dari tempatnya.

Zidan berlari menghampiri anaknya yang tengah berdiri ditengah jalan.

"Cahaya kenapa kamu ada disini nak?! " tanya Zidan bingung.

"Yaksa hampir menculik Dara dan aku berhasil mengusirnya tapi dia mengamcam akan mengambil seorang gadis setiap malam jum'at" Zidan membeku ditempat itu artinya gadis didesanya makin terancam.

"yasudah ayo pulang besok kita bermusyawarah bersama para warga desa" mereka pulang kerumah dengan wajah lesu.

Mawar menanti dengan cemas didepan pintu karena saat ia keluar Cahaya sudah tidak ada.

"yaallah kamu dari mana saja nak?! " tanya Mawar khawatir.

"aku habis menjemput seorang tamu" jawabnya dengan santai.

HikariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang