[ 20 ]

265 24 0
                                    

Sangat gelap.

Begitulah yg hana tangkap saat memasuki gudang kopi tua itu..sangat gelap dan berdebu.

Kini hana sangat yakin sejun disekap disini.

"Mereka benar benar jahat! Gue gak bakal maafin kalian."

Sebuah cahaya merah entah dari mana muncul dibuah pintu, dan tentu saja hana tanggap dan mengukuti arah cahaya itu.

Semakin gelap..dan jalannya semakin licin.

Cahaya itu berhenti disebuah pintu berwarna putih, "Masuk!" tihta sebuah suara yg entah dari mana sumbernya.

Hana menurut dan dengan perlahan membuka pintu..



"Sejun!"

Tubuhnya penuh darah..hana nyaris berteriak melihat keadaan sejun yg seperti ini.

"Bangun jun! Bangun..ayo bangun.."

Hana terus menggoyang goyangkan tubuh sejun, tapi tak ada jawaban.

Rasanya sangat sesak, bagaimana tidak sesak jika melihat orang yg dicintai terlungkup didalam bathroom dalam keadaan bersimbah darah dan tidak sadarkan diri?

"Sejun bangun..hiks..maafin aku, maafin aku..semuanya gara gara aku.." hana menangis sejadi jadinya saat wajah tampan itu tak kunjung membukakan mata.

"Sejun....maafin aku, ini semua salah aku.."

Hana benar benar menyesal, seharusnya dia datang lebih cepat agar sejun tidak perlu merasakan sakit lebih lama.

"Iya ini salah lo.." suara itu menghentikan tangisnya, dan hendak menoleh mencari sumber suara..

Tapi..

"Maaf, tapi lo harus tanggung jawab.."

Bughhh!---

_____________

It's Mine | Sejun [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang