prolog

560 17 0
                                    

Sebelumnya follow dulu akun ini yah temen" biar aku semangat share ketemen" kalian yg lain boy dan komen juga kasih tau kalo ada yang typo oke

Selamat membaca

~~~~

Di taman yang lumaya sepi karena ini malam hari bukan sore hari, hanya ada muda mudi yang berpacaran.

Disalah satu bangku ditaman ada seorang wanita cantik yang sedang duduk seperti menunggu seseorang sembari mengusap perutnya yang masih terlihat rata.

"Sudah lama menunggunya?"tanya seorang lelaki yang baru saja datang. Wanita itu mendongak ke atas dia tersenyum kala melihat wajah itu, wajah seorang lelaki yang sangat dia cintai

"Tidak"jawab wanita itu

"Ada apa menyuruhku ketaman tumben sekali?"tanya lelaki itu heran

"Ada yang Ingin aku bicarakan denganmu"ucap wanita tersebut dengan nada yang lembut tanpa dibuat-buat

"Apa yang ingin kamu bicarakan Draina?"tanya lelaki itu. Yah nama perempuannya adalah Draina Puspita ningsih perempuan cantik dan tangguh, kenapa tangguh? Karena di bisa bela diri tapi entah sejak berpacaran dengan Devanno dirgantara dia menjadi perempuan lemah lembut. Draina dan Devanno mereka baru berumur 22tahun mereka memang sudah dewasa tapi mereka masih ingin merasakan kebebasan.

"Aku... Aku hamil Dev"ucap Draina dengan suara pelan dan kepala yang menunduk

"Apa gak mungkin Drai!"ucap Devanno dengan wajah berubah pucat

"Apanya yang gak mungkin? Sebulan yang lalu kita melakukan itu! Awalnya aku fikir juga tidak akan terjadi tapi dua Minggu yang lalu dia hadir disini"ucapnya dengan wajah terangkat melihat Devanno dan mengelus perut ratanya

"Gugurkan aku belum mau menjadi ayah, kita baru lulus kuliah Drai"ucap Devanno

"Tidak! Jika kamu tidak mau bertanggungjawab juga tidak masalah bagiku dengan begini aku tahu bawa kamu tidak mencintaiku Dev"ucap Draina dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah dia kecewa dia sakit, lelaki yang begitu dia cintai tidak mau bertanggungjawab

"Aku cinta sama kamu Draina tapi aku mau kerja dulu dari nol"ucap Devanno dengan suara memelan

"Aku hanya ingin mendengar mau atau tidaknya kamu bertanggungjawab aku tidak butuh alasan klasikmu!"ucap Draina

"Aku TIDAK MAU gugurkan bayi itu"ucap Devanno tegas dan nada suaranya berubah dingin

"Tidak perlu jika kamu tidak mau anggap saja kita tidak pernah kenal sama sekali!"ucap Draina dengan suara tegas dan bergetar dia menangis

"Kalau tidak ada lagi yang perlu di bicarakan saya pergi"ucap Devanno sembari memutar arah untuk pergi

"Ingat ucapanku Dev penyesalan datang di akhir. Ku harap kamu bisa melupakan ku!"ucap Draina dan berlari pergi, dia tidak melihat Devanno yang berbalik melihat ke arah nya

Aku sangat sangat mencintai mu Drai aku mau bertanggungjawab tetapi aku belum memiliki apapun aku hanya takut tidak bisa membahagiakan kamu dan anak kita nantinya Drai sekali lagi I love you Draina Puspita ningsih. Itu adalah suara hati seorang Devanno

~~~

Dirumah Draina, Draina sedang menyiapkan segala halnya dia ingin pergi dari kota ini kota kelahirannya jangan berfikir kalo orang tua Draina tidak tahu soal kehamilannya orang tua Draina tahu tapi mereka hanya bisa mendukung kemauan anak satu satunya mereka.

Draina akan pergi, dia ingin melupakan masa ini yang akan menjadi masa lalunya biarkan semua berjalan dengan apa adanya.

"Bun maafin Drai yah Bun Drai banyak salah sama bunda"ucap Draina sembari menangis, sang ayah melihat nya dari arah kejauhan. Dia marah dengan pacar anaknya ayah mana yang tidak marah jika anak perempuan satu-satunya di hamili dan lelaki tersebut tidak ingin bertanggungjawab jelas ayah Draina sangat sangatlah marah dengan Devanno yang tidak mau bertanggungjawab, ayahnya ingin menuntut Devanno dengan menyuruhnya bertanggungjawab tetapi Draina tidak mau.  Balik lagi ke ibu dan anak yang sedang berpelukan

"Iya anak bunda, bunda maaf kan bunda sayang kamu"ucap bunda Draina yang bernama Sartika Ningrum dan sang ayah bernama Dellon Alamsyah

"Sudah sudah kalian jangan banyak drama, Drai kapan kamu mau berangkatnya?"tanya sang ayah yang datang dari arah ruang tamu

"Ayah ish gitu aku kan mau pergi kok ayah gak sedih sih?"ucap Draina kesal ke ayahnya

"Kamu hanya pergi beberapa waktu saja sayang tidak untuk selamanya"ucap sang ayah "ayo nanti ketinggalan kereta"lanjut sang ayah

"Iya ayah udh bunda Draina yang cantik ini mau pergi dulu yah cari kerjaan"ucap Draina ceria

Dan setelahnya dia benar benar pergi diantar sang ayah tersayang.

Selamat tinggal kota kelahiranku semoga disaat aku bisa melupakan masalalu ku dan kembali ke kota ini dengan lembaran baru semoga aku bisa melupakanmu orang masalaluku yang selalu aku sayang.

__________________
Abis udh gitu

Semoga suka 😁

ADRAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang