Baca dan pahami cerita ini
Jangan baca kalo lagi sholatSkuyy dah baca.
Selamat baca...
~~~~
4 tahun kemudian4tahun sudah kejadian itu terjadi sekarang Draina dan anaknya hidup dengan nyaman di rumahnya di daerah Bandung.
"Mamaaaaah bangun!"ucap anak lelaki umur 4tahunan dengan suara cempreng yang memengkak telinga
"Ya sayang kenapa? Hm"tanya sang ibu sembari mengucek matanya
"Mamah lupa hari ini kan hari pertama aku masuk TK-B mam"ucap anak itu cemberut dia baru berumur 4tahun tetapi sudah berbicara dengan fasih entah lah dia anak yang pintar dan anak kesayangannya
"Iya sayang tapi pulangnya di jemput sama mbak Cici yah"ucap sang ibu
"Iya mam kan Adraka Bimasakti ini pintar dan pengertian"ucapnya membanggakan diri
"Ish anaknya siapa sih?"ucap Draina sembari mencubit pipi sang anak tersayang
"Anaknya mamah Draina Puspita Ningsih lah"ucapnya sembari menyengir
"Ya udah kamu mandi mamah bikin sarapan oke sayang"ucap Draina menjelaskan
"Iya siap 86 ratu"ucapnya sembari memberi hormat kepada sang ibu dan menyengir
Adraka memang anak berumur 4tahun tetapi dia sangat mandiri. Dia anak yang sangat pintar bagi Draina
Sementara itu Draina mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan anak tersayang.
"Mamaaaah"teriak Adraka dari arah kamarnya
"Iya sayang sebentar"ucap Draina, lalu ia berjalan kearah kamar anaknya
"Ada apa Adra?"tanyanya setelah sampai didepan anaknya
"Pensil warna Adra mana mam?"tanyanya yang terlihat panik
"Coba kamu cari di laci meja kamu"ucap Draina
"Eh iya ada mam hehe"ucapnya sembari menyengir dan memasang wajah polosnya
"Lain kali dicari yang bener dulu sayang baru tanya sama mamah"nasihat Draina kepada anaknya
"Iya mam"ucap Adraka
Dan setelah mereka sarapan Draina mengantar Adraka ke TK nya, lalu ia balik ke rumah untuk bersiap-siap kantor dan rumahnya hanya butuh waktu 25 menit, masuk jam kantor nya pukul 7:30 pagi dan sekarang masih jam 7 pagi ia masih ada waktu untuk bersiap-siap.
~~~~
Kantor, ia sudah ada dikantornya menyapa dan disapa sudah jadi kebiasaan orang-orang dikantornya.
Hingga salah satu teman kantornya datang kearahnya"Drai"panggil temannya astrid sembari berjalan kearahnya
"Iya, kenapa astrid?"tanya Draina
"Elu dicariin pak bos tuh katanya ada yang mau diomongin sama asisten cantiknya"ucapnya sambari menggoda Draina
"Apaan sih, iya entar aku keruangannya"ucap Draina dan berlalu keruangannya
Draina itu seorang ibu beranak satu dia itu asistennya CEO dikantornya berkerja.
"Bapak ada apa nyari saya"tanya Draina setelah di bolehkan masuk oleh bosnya
"Minggu depan kamu sudah tidak lagi menjadi asisten saya"ucap sang bos
"Loh kenapa pak apa saya ada salah?"tanya Draina
"Tidak Draina kerja kamu bagus"ucap sang bos
"Tapi kenapa bapak, mau pecat saya kalo kerja saya bagus"ucap Draina
"Dengarkan saya baik baik tidak ada yang memecatmu Draina, saya ingin meminta mau menjadi asisten adik ipar saya yang baru saja jadi CEO di kantor yang ada di Jakarta"jelas sang bos yang bernama Nathan
"Oh"ucap Draina mangut mangut
"Saya tidak minta persetujuan kamu Draina jadi nanti saya kasih tiketnya"ucap Nathan
"Pak tapi anak dan baby sitter saya gimana saya gak mungkin meninggalkan anak saya pak"ucap Draina
"Tentang itu sudah saya siapkan semuanya anak dan pembantu kamu ikut serta dan tentang tempat tinggal, kamu sudah disiapkan rumah, semacam rumah dinas kamu paham dan mengerti"jelas Nathan kepada Draina
"Saya paham dan mengerti pak Nathan kalo sudah tidak ada lagi saya permisi keluar"ucap dan izin Draina
"Ya, silahkan"ucap Nathan sembari membaca dokumen yang harus ia tanda tangan
~~~~
Draina baru saja pulang dari kantornya jam 6 sore. Dia bingung sebenarnya dia ingin menolaknya tetapi dia tidak enak hati dengan bos nya itu sungguh baik kepadanya.
Draina tidak mau bertemu dengan masalalunya dia belum siap untuk hal yang sangat Draina hindari.
Sampai dirumah ia disambut oleh putra terkasihnya
"Mam hari ini seru banget di sekolah ku mam"cerita Adraka
"Ya terus sayang?"tanya lagi Draina dia senang lihat anaknya bersemangat dalam menceritakan tentang hari ini yang terjadi kepadanya
"Terus mam semua anak di jemput oleh ayahnya"ucapnya dengan tersenyum sayu
"Oh, Adra mamah ingin menjelas sesuatu"jelas Draina dan mengalihkan pembicaraan
"Iya mam ingin menjelaskan soal apa?"tanya Adraka seperti anak yg umurnya lebih dari 15tahun lucu.
"Minggu depan kita akan pindah kerumah omah dan opah sayang"ucap Draina
"Yeeeh kita akan tinggal dengan omah dan opah mam?"tanya Adraka girang
"Tidak sayang"ucap Draina
"Yaaah"ucapnya lesu
Lalu Draina memanggil pembantunya untuk menghampiri dirinya
"Iya ada apa mbak?"tanya Mbak Cici pembantu Draina mereka hanya berbeda 3 tahun dengan tentu saja tuan Draina. Cici sudah bekerja dengan Draina 4 tahun lalu pas Draina hamil 5 bulan sampai sekarang Cici masih bekerja padanya umur Cici baru 23 tahun.
"Minggu depan saya akan pindah ke Jakarta karena saya dipindahkan dikantor utama yang ada di Jakarta apa kamu mau ikut dengan saya?"tanya Draina dan dia harap Cici mau ikut dengannya
"Iya mbak saya mau"ucap cici tersenyum senang
"Yah sudah tinggal saya bilang ke bos saya, saya ke kamar saya dulu yah titip Adra"ucap Draina
"Iya mbak"ucap Cici lalu berlu dari Draina
Didalam kamar Draina merenung di depan meja riasnya.
"Aku takut untuk bertemu lelaki bajingan itu, aku tidak mau dia tau tentang hal ini, aku takut, aku dan dia bertemu, dan aku takut dengan segala hal yang berhubungan tentang dia"ucapnya kepada diri sendiri dan tak sadar dia menangis entah dia bingung dia menangisi hal apa dan soal apa
Bersambung
______________________
Terima kasih jangan lupa tekan bintangnya komen sharee😁
Salam kecup😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRAKA
General FictionStory satu ___________ "mamah di mana papah?"tanya seorang anak kecil berumur 4tahunan dengan wajah polosnya sang ibu hanya bisa diam sambil melihat kearah lain. tidak menanggapi pertanyaan sang anak. akhirnya sang anak mengguncang pelan tangan sang...