Empat

35 15 0
                                    

Hari ini aku pergi kesekolah lebih pagi, aku pun sudah memiliki niat untuk bertemu dengan dia, Ray Kusuma. Walaupun kita belum saling kenal tapi aku memiliki tugas yang diberikan Bu Ani, dan juga aku sangat penasaran bisa-bisanya aku tidak tahu bahwa kita sekelas.

Aku pun masuk kekelas dan melihat seorang laki-laki di pojok kanan, dia sedang serius membaca bukunya sampai tidak menyadari aku sudah ada dikelas. Suasana kelas memang masih sepi hanya aku dan dia yang ada dikelas, aku pun memutuskan untuk menanyakan nya.

“Eh, Ray ya?” Aku menanyakannya sambil merasa sangat gugup karena tidak enak menanggu dirinya
Dia pun sontak menghentikan kegiatan membacanya tadi, lalu dia menoleh ke arahku dengan raut wajah yang bingung.

“Iya, Ada apa?” Dia menjawab sambil mengerutkan dahinya seakan dia bingung.

“ ituuu… Kata Bu Ani aku disuruh ngebantu kamu untuk ngelengkapin nilai kamu yang kurang” Ucapku masih dengan nada gugup.

“Oh yaudah, kamu Arara ya, nanti saat istirahat aku tunggu kamu di perpus untuk membantu ku mengerjakan tugas Bu Ani” Ucapnya lalu meneruskan kegiatan membacanya lagi.

“Eh iya yaudah” akupun kembali lagi ke tempat duduk ku untuk meneruskan KBM
Sekarang adalah pelajaran Bahasa Inggris dan aku kurang bisa dengan pelajaran itu, gurunya justru menyuruh mengerjakan nya di papan tulis, tiba-tiba Ray maju dan mengerjakan , baru kali ini aku memperhatikan dirinya, ternyata memang kalau dilihat sebenarnya dia ganteng, tapi ah kenapa aku tiba-tiba memikirkan itu.

“Ra kamu bisa ngerjain ini ga?” Aku pun menoleh, ternyata Sarah yang menanyakan ku dengan nada berbisik.

“Engga Sar,susah masa” ucapku dengan putus asa.

“Nanti kan kamu mau ke perpus bantuin si Ray itu ngerjain tugasnya, mendingan kamu juga minta ajarin Bahasa Inggris tu “ Sarah mencoba membujukku.

“Yaudah iya nanti aku sekalian belajar itu, kalau aku dah tahu jawabannya aku kasih tahu kamu dah Sar” Ucapku sedikit kesal dengan Sarah yang senang sekali menggodaku

“Aaa teriakasih Rara ku sayang, kamu baik banget” Suara Sarah menyebalkan membuatku kesal

MENUNGGU DIRIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang