Lima

23 16 0
                                    

……..KRING…….

Suara bel istiarahat berbunyi, membuatku sedikit merasa lega namun juga agak gugup karena harus pergi ke perpus untuk belajar bersama dengan Ray, akupun segera menyiapkan beberapa buku untuk di bawa ke perpus.

Saat aku berjalan di lorong sekolah menuju perpus, aku melihat Ray berjalan tepat di depanku, aku ingin memanggilnya karena gugup aku pun mengurungkan niatku itu, Tapi, tiba-tiba Ray justru menengok ke belakang yaitu kearahku, aku sontak kaget dan tersenyum gugup kepadanya.

“Ra, kok ga manggil gitu” Tanya Ray yang membuatku merasa bersalah.

“Eh iya, hehe maaf ya, yaudah kita bareng aja ke perpusnya”
Aku gugup berkata seperti itu, tapi Ray mengiyakan saja tanpa mengatakan apapun dia menyamakan langkahnya denganku dan berjalan bersama menuju perpus.

Sepanjang jalan kita hanya canggung. Aku pun tidak tahu harus berkata apa karena sangat gugup dan dia juga terlalu dingin membuatku makin takut untuk berbicara dengannya.

Akhirnya kita sampai di perpus, aku pun mencari tempat yang pas lalu memulai untuk membantu Ray mengerjakan tugas-tugasnya.
Suasana diantara kita cukup canggung, entah aku terlalu takut untuk berbicara dengannya tapi tiba-tiba dia yang mengajak ku mengobrol duluan.

“Ra, boleh minta id line mu ga? soalnya buat nanya soal tugas-tugas nya” Ucapan Ray membuatku sedikit kaget, ya bagaimana tidak, seorang Ray ingin id line ku membuatku sedikit senang karena dirinya sudah mulai terbuka kepadaku.

“Id line ku @Ararabels27 “ ucapku sambil menunjukkan ponselku kepadanya. Tiba-tiba notif nya masuk bahwa Ray sudah add line ku.

…….Kring…..

Bel tanda istirahat pun sudah berbunyi, aku pun segera membereskan buku-buku lalu , kembali kekelas dan meneruskan KBM. Ray pun sama ia bergegas merapihkan seluruh barang-barang miliknya.

“Ra, ayo ke kelas nya bareng lagi” Perkataan Ray sontak membuatku kaget karena tiba-tiba dia bersikap tidak dingin membuatku sangat senang.

Akupun mengiyakan tanpa berkata-kata, aku berjalan bersamanya melewati lorong, walaupun kita masih canggung, tapi aku sangat senang bisa dekat dengan ray ,dan melihat dirinya yang tidak terlalu dingin sekarang.

“Ra, Kalau nanti aku chat lewat line tolong jawab ya” sekali lagi Ray berkata seperti itu membuatku semakin senang, karena terlalu malu untuk menjawab akupun hanya mengangguk.

MENUNGGU DIRIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang