Pagi ini terasa lebih berwarna, bagaimana tidak, seorang Ray yang begitu dingin bisa bersikap seperti itu membuatku merasa diperlakukan berbeda.
“Ra? Kok senyum gitu kenapa emangnya?” Tanya Sarah dengan sedikit kebingungan dengan sikapku.
“Gapapa kok Sar, emangnya aku kelihatan aneh ya?” Ucapku malah balik menanya.
“Ga aneh si, cuman beda aja hehe”
Aku dan sarah pun berjalan ke kelas berbarengan lagi, seperti biasa kita akan segera mengikuti KBM.“ Ra?” Suara berat seorang laki-laki membuatku sontak menoleh ke sumber suara tersebut.
Dan ternyata dia adalah Ray.
“Kenapa ya Ray?” Ucapku sangat penasaran kenapa dia memanggiku.“Nanti kita pulang bareng aja,” Ucap Ray dengan santai nya.
“Eh? Bukannya rumah kita itu beda arah ya?” Ucapku dengan bingung tapi sangat senang diajak pulang bareng olehnya.
“Masalah itu gausa dipikirin, toh sebagai balesan udah baik mau ngebantuin ngerjain tugas kemari , nanti aku tunggu dekat gerbang sekolah setelah jam pulang ya” Ucap Ray dengan sangat rinci.
“ Iya Ray” Ucapku dengan sambil mengangguk.
“Ra”
Tiba-tiba sarah memanggilku dari belakang membuatku kaget dan akupun langsung menghampirinya.“Iya Sar?” Aku menjawabnya lalu Sarah justru tersenyum jahil seolah yang barusan ia liat adalah hal yang tidak biasa aku lakukan.
“Cie Ra, makin deket aja tu sama si Ray, bener kan akhirnya suka juga ama si Ray, emang si dia tu ganteng dingin si, tapi kalo ke kamunya ga dingin ya bagus.” Sarah menggodaku
Akupun langsung malu, entah apakah aku memang benar-benar menyukai Ray, Tapi saat di dekat Ray aku merasa senang dan jantungku pun berdetak lebih kenang dari biasanya, kalaupun iya ini rasa suka, semoga Ray pun merasakan hal yang sama.
Tapi jujur ini pertama kalinya bagiku, karena itu aku merasa sangat berbeda dari sebelumnya, kehidupan ku terasa lebih menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU DIRIMU
Teen FictionAku hancur, sehancur-hancurnya, dari sekian lamanya aku menunggu dirimu kembali, tapi apa in balasannyai? Justru hanya rasa rindu yang pada akhirnya menyiksaku selama-lamanya