.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wonwoo merasa lega bukan main, ketika matanya mendapati Soonyoung yang kini duduk diatas sebuah ayunan ditaman tidak jauh dari dorm mereka berada.
Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, jadi jalanan sudah sangat sepi saat ini.
Sangat menguntungkan untuk keduanya yang tanpa perlu bersusah payah menutupi wajah tampan mereka menggunakan masker dan sebagainya.
Sreeett!
"Disini dingin. Kau bisa sakit nanti jika keluar tanpa mantel seperti ini."
Soonyoung benar-benar terjengit kaget ketika ada yang menyampirkan sebuah mantel di tubuhnya.
Pemuda Kwon itu melirik kearah mantel berwarna coklat yang kini telah menutupi tubuhnya.
Ia pun mengalihkan pandangannya pada seeorang yang kini telah duduk diatas ayunan tepat disebelahnya.
"Wonwoo-ya.." Seru nya pelan.
"Emm." Hanya dehaman yang pemuda Jeon itu berikan sebagai jawaban.
"Kenapa kau disini?" Tanya Soonyoung dengan suara nya yang begitu pelan.
Jujur saja ia sudah lelah.
Ingin rasanya mengistirahatkan tubuhnya didorm, berendam di air yang hangat lalu tertidur dalam pelukan kekasih nya ini.
Tapi sebuah masalah baru muncul ketika ia justru sangat ingin dimanja oleh kekasih nya itu.
Sebenarnya masalah ini tidak akan menjadi masalah yang besar jika saja dirinya tidak menghalangi Jihoon dalam mengambil keputusan pemuda mungil itu sendiri.
Hanya saja..
Hanya saja ia tidak bisa mengabaikan hal itu. Bukan karena ia tidak suka, ia hanya takut Jihoon akan disakiti suatu saat nanti.
Tentu saja.
Kang Daniel, pemuda Kang itu kini tengah sibuk dengan perusahaan yang didirikan nya.
Kedua nya pun pasti akan sangat jarang bertemu.
Terlebih yang Soonyoung tidak habis pikir adalah.... Keduanya bahkan baru mengenal satu sama lain hanya dalam kurun waktu dua tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALTE MEINE HAND
RandomLangit. Bumi. Angin. Matahari. Bulan. Bintang. Dan awan-awan hitam serta putih pun, menjadi saksi untuk ku dalam mencintaimu. Tanpa kau sendiri pun menyadari bahwa detikan sebuah jam pun tahu, seberapa banyak aku mencintai dari detik menuju menit hi...