4.) Four

12 6 0
                                    

Hai hai hai...👋
Auhtor up lagi, maaf lama gak up, ada yang kangen sama Syalin??.
Soalnya author akhir-akhir ini busy😆, author juga bingung mau lanjut apa berhenti, soalnya takut para readers gak suka sama ceritanya author😧 dan akhir-akhir ini otak author suka gak tau alur mau kea gimana.

Menurut kalian cerita ini bagus gak??

Mau dilanjutin gak??

Dan nyambung gak sih??

Coment ya!!

🍃🍃


"Ke...napa?" Tanya Syalin gugup.

"àķù mau mi..."


🍃🍃


Hari ini tepatnya pukul10.45 WIB. Syalin bersama kedua sahabatnya sedang berada didalam aula menunggu penyerahan piala bersama hadiah lainnya untuk Syalin. Dari perlombaan tadi Syalin mendapat gelar juara ketiga. Syalin tetap bersyukur walaupun tidak jadi yang pertama, ia sudah berusaha semaksimal mungkin agar dapat hasil yang memuaskan tapi kalaupun takdir kita dapat itu ya.. kita harus bersyukur.

Setelah penerimaan piala, sertifikat dan uang tunai buat pemenang, mereka bertiga pergi ke cafe untuk merayakan Syalin yang masuk tiga besar. Diperjalanan tiba-tiba Syalin berhenti dan otomatis Dea sama Maiza juga berhenti.

"Kenapa lin? Muka lo kok keringetan gini?" Pertanyaan dari Maiza tidak digubris oleh Syalin. Ia masih tetap fokus kedepan melihat objek yang tidak sengaja ia lihat

Dea dan Maiza melihat kearah yang dilihat oleh Syalin tapi mereka tidak menemukan apa-apa. Dea dan Maiza saling tatap seolah menanyakan lewat tatapan mata mereka.

"Syalin!!" Panggil Maiza lagi sambil menepuk bahu Syalin.

"Eh iya kenapa" Kagek Syalin karena tepukan dibahunya.

"Lo liat apansih disana?" Tanya Dea sambil melihat lagi kearah yang tadi dilihat Syalin.

"Ah gak liat apa-apa. Yaudah yuk lanjut katanya mau ke cafe" jawab Syalin sambil menyeret Dea sama Maiza.

Mereka lanjut berjalan menuju mobil Dea yang parkir didepan gedung aula. Selama perjalanan menuju mobil mereka habiskan bercerita dan  didalam mobilpun tidak habisnya mereka bercerita tapi ada satu orang yang diam hanya mendengarkan kedua temannya bercerita dan sesekali ikut nimbrung kalo ada yang nanya.

"Syalin" panggil seseorang.

"Kok gw merinding ya!" Gumam Syalin sambil mengusap tengkuknya.

"Syalin" panggil seseorang ițù lagi.

Syalin mencari kekanan dan kekiri orang yang memanggilnya tapi gak ada siapapun, gak mungkin Dea sama Maiza yang manggil Syalin soalnya mereka masih asik bercerita.

"Syalin" panggil seseorang ițù lagi tepat didekat telinga Syalin yang membuat ia sedikit terkejut sambil mengusap dadanya. Syalin menoleh kesamping dengan gaya slowmo dan mata terpejam.

Syalin sudah sepenuhnya noleh kesamping tapi ia masih memejamkan matanya, perlahan-lahan ia membuka matanya.























Dikit lagi

























Dikit lagi


























Dikit lagi





























"Lo kenapa merem lin?" Tanya Dea karna ia melihat tingah aneh Syalin lewat kaca depan, karena posisinya Syalin duduk dibelakang dan Maiza duduk disamping Dea (disamping kemudi). Karena pertanyaan Dea, Maiza noleh kebelakang dimana tempat Syalin duduk.

"Eh ng..gak gak papa" kaget Syalin.

"Perasaan lo aneh deh pas kita keluar dari gedung ****, lo dari tadi melamun mulu. Lo lagi mikirin masalah yang gak dapat juara satu itu?" heran Maiza.

"Udah gak usah lo pikirin, yang penting lo dapat juara ketiga, walaupun gak seberapa dapat uangnya tapi bisalah buat nutupin kekurangan buat lo masuk SMA nanti"

"Gak! Gw gak papa"

"Yaudah yuk turun" ajak Dea.

Mereka bertiga turun dari mobil dan langsung masuk ke cafe...... Mereka makan sambil sedikit berbincang, setelah selesai makan mereka habiskan buat jalan-jalan. Gak tau apa yang mereka lakuin waktu jalan-jalan sampai lupa waktu dan sekarang mereka lagi dipasar malam. Sehabis mereka dari pasar malam Dea dan Miaza ngantar Syalin pulang.

🍁🍁


"Gw pulang duluan, hati-hati lo berdua, nyetirnya gak usah ngebut de?" Pamit Syalin sambil memperingati Dea supaya gak kebut-kebutan dijalan.

"iya,, lo juga gak usah dipikirin soal tadi. Yaudah kalo gitu kita pamit! takut sampe rumah kemaleman nantinya"

Setelah menghilangnya mobil Dea barulah Syalin masuk rumah. Tiba-tiba ketika ia berbalik dan mau membuka pagar rumahnya ia dikejutkan oleh kucing yang tiba-tiba muncul dari semak-semak.

"Astagfirullah"

"Gw kira apaan,, kucing siapa sih!! bikin kaget aja" batin Syalin.

Karena keterkejutan tadi menunda Syalin masuk rumah. "Syalin,," panggil seseorang ițù lagi.

"Please... gw mohon jangan dimalam hari" ujar Syalin sambil menutup telinganya.

"Gw ba..bakal bantuin lo,, tapi jangan sekarang!! b..besok ya?" Nego Syalin dengan suara pelan.

Heh!! ini bukan pasar pake nego-nego segala lagi😫

Setelah mengucapkan itu Syalin langsung lari  kerumah dan langsung masuk kekamarnya. Ia duduk ditepi kasur sambil ngos-ngosan karena lari dari luar kekamarnya.

Ia penasaran sosok ițù masih ada atau gak diluar rumahnya dan ia  berniat mengintip di jendela kamarnya, ketika ia membuka sedikit tirai jendela, ia melihat sosok ițù masih berada diluar rumahnya sedang melihat kearah pintu rumahnya.

Dan secara tiba-tiba sosok ițù melihat kearah jendela kamarnya berarti kearahnya dong😱 secara refleks Syalin menutup tirai jendela, berlari kekasurnya dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut karena ketakutan.

Ia lama-kelamaan ketiduran dengan seluruh tubuhnya masih ditutupi oleh selimut.

🌺~_~_~_~🌺

Last part!!

Tunggu aja insya allah aku bakal up lebih cepat😉😉

maaf ya kalo banyak typo😅😆

Finding HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang