Rasa Itu Masih Ada

141 15 25
                                    

Author : Naflriant

Genre : School life, humor, romance.

Cast :
✍ Lalisa Manoban [Blackpink]
✍ Min Yoon-gi (Suga/Agus) [BTS]
✍ Jeon Jungkook [BTS]

Cast :✍ Lalisa Manoban [Blackpink]✍ Min Yoon-gi (Suga/Agus) [BTS]✍ Jeon Jungkook [BTS]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa bukan orang yang gampang baper. Walaupun seorang primadona sekolah, gak pernah tuh dia sok-sokan jadi penguasa sekolah. Karena dia sendiri nggak ngerti kenapa dia famous di kalangan sekolahnya. Cantik? Nggak juga sih, masih cantikan Lucinta Luna, becanda deng. Lisa nggak punya kata 'jaga image' dalam kamus kehidupannya. Cewek itu selalu bertingkah aneh, membuat Jisoo selaku sahabatnya dari zaman kekejaman MOS geleng-geleng kepala.

Banyak anak cowo pengen ngeluluhin hati dia. Namun, sama sekali nggak ada faedahnya. Lisa selalu mengacuhkan mereka. Rayuan demi rayuan telah dikerahkan, namun cewek yang memiliki darah Thailand itu malah suka mengalihkan pembicaraan.

"Lis, bapak lo tukang pandai besi yak?" tanya Suga sepulang sekolah.

"Gus, lo punya papji kan? Mabar skuy!" Lisa sebenarnya tahu bahwa Suga atau lebih akrabnya Agus itu bukan tipe cowok yang suka main game. Cowok itu lebih memilih untuk mengoleksi ribuan swafotonya yang katanya sih, cute. Padahal membayangkannya saja bisa membuat Lisa hampir muntah.

Mak, Agus nggak tau papji apaan.

Nah, itu salah satu kisah singkat, padat, dan jelas. Beruntung pada saat itu tidak banyak orang di kantin karena jam sekolah telah berakhir. Lisa tertawa nyaring melihat Agus yang jatuh dari kursinya secara tiba-tiba. Nah, ini salah satu bukti bahwa urat malunya sudah putus dari lahir.

Sedangkan Agus yang sebagian tubuhnya mencium lantai itu hanya berdecak kesal. Gagal lagi membuat Lisa luluh. Sudahlah, Agus ingin menyerah saja menjadi bucin setia Lalisa Manoban binti Khairul Septiawan Manoban. Cowok itu bangkit lantas melangkah keluar kafe meninggalkan Lisa yang kelelahan akibat terlalu puas tertawa.

***

Lisa sampai di rumah tepat sebelum malam datang. Soalnya kata bunda, anak gadis gak baik pulang malam takutnya bakal diculik sama kuyang. Rumah sepi, bahkan suara cacing yang berdemo di perutnya dapat terdengar jelas.

Bangke, gak ada apa-apa. Orang tuanya sedang di luar kota nggak mungkinkan Lisa teriak minta makan di depan rumah? Jadilah ia dengan ogah-ogahan mandi dan mengganti seragamnya.

Sebenarnya, ia terlalu malas untuk pergi keluar. Pengen pesan ojek online tapi gak punya kode promo, kan kesel. Disinilah Lisa, di depan kulkas minuman mini market. Tangannya sudah penuh dengan berbagai makanan instan dan susu kotak dengan rasa berbeda-beda. Cewek itu yakin ingin menghabiskan semua itu malam ini juga sambil menonton drama kesukaannya.

Baru saja ia berhasil berjalan ke kasir, namun seorang cowok yang baru saja datang lagsung memotong antriannya.

"Mas, rokoknya dua kotak." Eh, kok kayak kenal ya suaranya.

Lisa mengangkat kepalanya untuk melihat lebih jelas siapa makhluk bernapas yang baru saja memotong antriannya. Ingin marah, tapi suaranya yang terdengar akrab dengan telinganya membuat Lisa menghentikan niatnya untuk menumpahkan emosi.

"Jungkook?" tanyanya memastikan apa yang dipandangnya tidak salah.

"Eh, Lisa, ngapain jam segini masih di luar? Biasanya lo nggak mau keluar malam gara-gara takut diculik kuyang." Perkataan Jungkook membuat Lisa mendengus kesal.

"Idih, dari pada lo, masih doyan aja ama itu rokok," balasnya tak mau kalah.

Jeon Jung-kook, atau yang akrab disapa Jungkook itu memang mantan kakak kelasnya yang pindah karena di drop out dari sekolah. Lisa memang tidak pernah memanggilnya dengan sebutan kakak, mas, abang, dan sebagainya karena memang lelaki itu yang memintanya. Lagi pula, umur mereka hanya berbeda beberapa bulan.

Atau justru, Lisa ketuaan untuk berada di kelasnya saat ini?

"Sekolah mana yang sanggup nerima lo sekarang?" tanya Lisa seraya sibuk dengan belanjaan di tangannya.

"Idih, gitu amat bahasanya, gue homeschooling sekarang." Jawaban cowok itu justru membuat Lisa menumpahkan tawanya. Sedangkan kali ini Jungkook yang mendengus kesal.

"Yaudah, gue anter pulang. Gue lagi baik hati nih," ujar cowok itu setelah melihat jam tangan yang melingkat dipergelangannya. Jarum pendek sudah mendekati angka delapan. Lisa anti sama yang namanya pulang kemalaman.

Oh iya, Lisa lupa bilang, kalau Jungkook itu mantan pacarnya waktu masih bocah.

Kayaknya urat malu Lisa akan terhubung kembali jika mengingat hal ini. Entah udah berapa tahun lamanya. Jungkook dan Lisa pernah menjadi sepasang kekasih sebelum akhirnya Lisa memutuskannya dengan alasan bodoh,

"Kalau Lisa pacaran sama Jungkook nanti nggak bisa nikah ama oppa Siwon."

Maklumlah, Lisa masih kelas tujuh pada saat itu. Tapi karena cewek itu nggak mau musuhan sama Jungkook jadilah mereka masih berhubungan baik hingga saat ini. Ya nggak baik juga sih, mereka suka saling menghujat satu sama lain kalau bertemu.

"Lis, gimana kabar oppa Siwon?" Lisa yang baru saja turun dari motor besar Jungkook langsung tertawa. Masih ingat saja cowok itu tentang ucapannya entah berapa tahun lalu itu.

"Gila, masih inget aja lo," balas Lisa sambil memukul pundak Jungkook yang membuat Jungkook keki. Kebiasaan semua perempuan emang, ketawa sambil mukul.

"Serius, gue harap kita bisa kayak dulu lagi," ujar cowok itu lirih.

"Kayak dulu? Waktu masih bocah itu?" cewek itu tertawa diakhir kalimatnya lantas kembali menyambung perkataannya, "Waktu itu kita masih bocah, seakan udah ngerti sama yang namanya cinta."

"Lis, tapi waktu bocah sekalipun rasa itu emang nyata. Kalaupun itu hanya karena masa pubertas gue yang labil, rasa itu gak bakal bertahan sampai sekarang." Lisa masih diam di tempatnya tak berani memandang manik mata Jungkook yang menyorot wajahnya. "Gue jadi pacar lo," ucap cowok itu tegas.

"Gue gak bisa jawab sekarang."

"Gue nggak nanya lo, gue bilang kalau gue jadi pacar lo," pungkasnya.

Lisa masih diam. Namun kali ini ia memberanikan diri untuk menatap Jungkook.

Ini yang Lisa benci dari Jungkook, sorot mata tajam dan sifat pemaksanya. Cowok itu memang tipe orang yang keras. Setiap ambisinya harus benar terjadi, tak peduli bagaimana caranya. Ya... asalkan bukan tindak pidana seperti mencuri.

"Lo berhenti ngerokok, balapan liar, dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Di saat itu gue jadi pacar lo," ujar Lisa membuat ujung bibir Jungkook naik ke atas .

Membentuk senyum indah khas Ahmad Jeon Jungkook.

END

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang