Mencoba

154 16 4
                                    

Author: adinbuny

Genre: Cheerful, School life

Cast:
✍ Choi Yeonjun TXT – Yeonjun
✍ Lia ITZY — Zia
✍ Choi Soobin TXT – Soobin

Cast: ✍ Choi Yeonjun TXT – Yeonjun✍ Lia ITZY — Zia ✍ Choi Soobin TXT – Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo, Zi. Ikut ya?"

"Come on. Gue juga ikutan kok."

"Sekali aja, Zi. Lo kan gak pernah ikut ginian."

"Biar nambah pengalaman juga Zi."

Cewek berkacamata—Zizi—hanya diam saja sambil menopang dagunya di atas meja. Mendengarkan ocehan sahabatnya yang bawel itu. Yeonjun pun semakin kesal melihatnya. Saat ini mereka berdua sedang di kelas. Pelajaran baru saja selesai dan anak-anak lain pergi ke kantin. Hanya mereka berdua yang masih di dalam kelas. Berdua.

"Lo daftar aja jadi kandidat ketua OSIS. Gue juga mau daftar jadi ketua basket. Lo coba dulu aja gapapa Zi. Siapa tau lo kepilih," ucap Yeonjun. Zi menghela napas.

Bukannya ia tak mau. Hanya saja Zi bukanlah anak yang aktif sepertisahabatnya—Yeonjun. Apalagi dalam berorganisasi. Zi tidak cukup pandai dalam hal memimpin. Ia cenderung anak yang pendiam . Zi lebih suka menulis daripada berbicara. Mungkin karena Zi anak introvert.

"Coba aja dulu, Zi. Gak ada salahnya mencoba. Kalau emang hasilnya nggak sebagus yang kita kira, setidaknya kita menjalani prosesnya dengan lancar," kata Yeonjun dengan bijak

"Iya iya ... Gue ikutan deh. Lo bawel banget sih, Njun. Kesel gue jadinya," jawab Zizi sambil menunjukkan raut wajah yang kesal. Yeonjun hanya terkekeh. Zi semakin kesal. Ia heran mengapa bisa bersahabat dengan makhluk seperti Yeonjun. Benar-benar tidak bisa dipercaya!

"Chatime hazelnut choco ukuran large pake topping pearl."

"Oke sip. Pulang sekolah ya! Ojun emang terbaik deh. Hehehe ..."

"Giliran gini gue dibilang baik. Ye ... Dasar bocah!"

Sahabat yang anehJ

©©©

Yeonjun dan Zizi sekarang sedang berada di perpustakaan sekolah. Di depan mereka ada laptop masing-masing. Yeonjun—dengan kacamata bulatnya—terlihat sibuk mengetik. Sedangkan Zizi diam melamun dengan raut wajah yang nampak pusing.

"Njun ...," panggil Zizi.

"..."

"Njuunn ...,"

"Hm,"

"Ih, Yeonjun!" teriak Zizi dengan kesal. Untung saja perpustakaan sudah sepi. Semua siswa sudah pulang daritadi. Bahkan penjaga perpus juga sudah pulang duluan. Jadi, tidak masalah mereka rame di perpus kali iniJ

"Kenapa sih, Zi?"

"Ini emang gue harus banget ya bikin ginian? Emang yang kemaren debat kurang? Buat apasih? Ribet banget sumpah!" Zi terlihat sangat malas melakukan ini. Sebagai calon ketua OSIS, ia disuruh untuk membuat visi dan misinya menjadi ketua OSIS kelak—jika terpilih.

"Iya ... Itu nanti lo presentasiin di pemilihan ketos sesi 2 hari senin besok," jelas Yeonjun sambil mengetik tugasnya. "Gue harus nulis apa aja?!"

"Yaudah. Lo tulis tujuan sama harapan lo nanti kalo lo kepilih jadi ketos. Lo kan pinter nulis Zi. Tulis aja pake bahasa lo sendiri,." Yeonjun menjelaskan pangjabng lebar pun sepetinya Zizi tetap bakal mengeluh. Akhirnya Yeonjun pun membantu memberi masukan.

©©©

"Visi saya sebagai ketua OSIS nanti adalah membangun sekolah kita menjadi sekolah unggulan, sekolah dengan bertemakan go green. Selain itu saya juga ingin menjadikan sekolah kita menjadi sekolah teladan.

"Misi saya dalam mewujudkan misi tersebut adalah dengan cara membentuk siswa-siswi menjadi aktif juga kreatif. Untuk menghijaukan sekolah, saya akan mengadakan program menanam pohon atau tumbuhan di sekolah, dan juga memberikan bimbingan karakter kepada siswa-siswi.

"Sementara itu dulu dari saya. Maaf apabila ada yang salah. Sekian dan terimakasih," ucap Zizi mengakhiri pidatonya. Semua siswa dan guru yang berada di aula memberikan tepuk tangan yang meriah. Di samping panggung, Yeonjun mengancungkan dua jempolnya sambil tersenyum bangga.

"Terimakasih untuk para calon ketua OSIS, yang telah memberikan pidato visi dan misinya masing-masing. Sembari menunggu hasil voting juga diskusi para guru, MANA PENDUKUNG CHOI SOOBIN?!"

"WOOO!!" Teriakan dan tepuk tangan menggema ke penjuru aula. Satu sekolah tau siapa itu Choi Soobin. Siswa 11-IPA-3, anak dari bapak presdir yang tampan, pintar juga ramah. Zi merasa pesimis jika bersaing dengannya.

"MANA SUARANYA PENDUKUNG ZIA?!" Tak kalah meriah dari yang tadi. Hanya saja lebih banyk pendukung ceweknya, kali ini suara anak cowok lebih dominan. Apalagi ada Yeonjun juga geng bobroknya.

"Oke ... Sekarang harap tenang. Saya akan membacakan hasildari voting juga diskusi para guru disini."

Aula menjadi hening dalam sekejap. Semua orang yang berada dia aula antusias untuk mendengarkan hasilnya. "Dan ... Ketua OSIS SMP B'Universe tahun ajaran 2020/2021 adalah ... ZIA!!"

©©©

Hari demi hari pun berlalu. Tak terasa sekarang sudah penghujung akhir tahun. Seiring berjalannya waktu, pasti banyak yang berubah. Zia kini dinobatkan menjadi ketua OSIS terbaik di SMP B'Universe. Ia menjadi anak yang aktif juga pintar mengorganisirberbagai hal. Namun Zi tetaplah seorang Zi. Anak yang introvert dan tidakbanyak bicara. Ia hanya akan menjadi anak yang ekstrovert ketikasedang mengerjakan sesuatu. Selebihnya, ia kembali melakukan aktivitasnya seperti dulu. Ini adalah kisah SMP seorang Zi. Bagaimana dengamu?

END

School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang