Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lapangan badminton yang sudah seperti rumah kedua bagi dua manusia yang saat ini sedang berlatih keras untuk membuktikan kepada pihak sekolah, kalau mereka bisa memberikan sebuah piala untuk pihak sekolah.
"Fokus Mark! Pertandingan tinggal beberapa hari lagi!" Teriak pelatih.
Teriakan dari pelatih terus yang Mark dan Hera dapatkan akhir-akhir ini. Entah apa yang ada di otak Mark sampe gak bisa fokus sama latihan. Mungkin karena lomba tinggal beberapa hari lagi.
"Maaf bang" ucap Mark yang kemudian ngambil cock yang ada di depan.
Terdengar helaan napas dari Hera. Gadis itu partner main Mark, mereka main di ganda campuran. Susah awalnya untuk Mark dipasangin dengan lawan jenis, tapi mau gimana lagi udah tuntutan.
Hera menghadap ke pelatih, "Istirahat dulu ya ka" pintanya. Helaan napas dari pelatih sangat kedengaran, anggukan dari pelatih yang mereka terima sebagai jawabannya.
Mark membaringkan badan di tengah lapangan yang dingin dan cukup kotor. Hera berjalan ngambil tasnya, lalu menghampiri Mark.
Takut kalah mendominan di otak Mark. Sebenernya bukan pertama kalinya juga buat mereka untuk ikut lomba, udah cukup sering mereka mewakili sekolah. Bahkan sampai orang-orang julukin, Badminton Couple.
Mark bangunkan badan dan mengabil botolnya. "Gak tau, di otak gue kaya penuh banget yang gue pikirin".
Hera duduk di samping Mark. "Tumben banget lo banyak pikiran, biasanya juga gak punya pikiran, haha." Mark tahu itu hanya candan untuknya. Karena emang biasanya selalu ada aja hal konyol yang Mark lakuin atau ia ketawain.
Mungkin gue harus nenangin diri dulu, nyari tahu tembok apa yang ngalangin gue untuk fokus. Batin Mark.
🏸🏸🏸
Hari dimana mereka berdua harus benar-benar fokus. Ya, hari ini waktunya pertandingan. Dan sampai sekarang Mark belum nemuin jawaban dari tidak fokusnya.
Saat ini Mark sedang duduk di kursi penonton, melihat pemain yang lain sedang bertanding. Tangan Mark masih dingin. Di antara pertandingan yang pernah Mark ikutin, baru kali ini ia sedeg-degan ini.
"WOY" teriak Hera tepat di bekalang Mark. Rasanya jantungnya mau copot saat Hera kagetkan tadi. "Muka lu tegang banget Mark, hahaha" ucap Hera yang sudah duduk di samping Mark.
"Nih" kata Hera yang memberi handuk dan air minum.
Jujur di antara partner Mark yang lain, bisa di bilang Hera yang paling care. Selalu ada di saat-saat seperti ini untuk nenangin Mark.
