Deadleaves

127 16 15
                                    

Authorsotellme

Genre : Tragedy

Cast :
✍ NCT Dream's Jisung as Jisung
✍ ITZY's Chaeryeong as Chaeryeong

p.s. what's written here, stay here. dont take this fic too seriously for the idol characteristic i've made in this fic.

 dont take this fic too seriously for the idol characteristic i've made in this fic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue kenal seorang cewek.

Gue dan dia ngga terlalu dekat karena dia anak yang agak pemalu. Duduknya selalu di dua bangku dari depan gue, temen sebangkunya temen adu bacot gue, si Nenek Lampir, Wonyoung.

Anaknya "baik", mau-mau aja disontekin orang-orang sekitarnya tiap kali ulangan. Mau juga lagi tiap kali disuruh ngerjain soal-soal mereka. Entah polos, bego, gak paham juga gue.

Gue beberapa kali mergokin si Wonyoung dan temen-temennya ketauan saling berbagi sontekan, tapi enggak pernah gue aduin. Gue mikirnya yaa, di jaman ini sontek-menyontek udah wajar gak sih? Gue sendiri ngga mau munafik kalau kadang masih minta sontekan satu-dua nomer ke temen-temen. Tau diri aja sih gue, cuy.

Anak-anak satu kelas enggak pernah ngobrol ke dia kecuali ada kepentingan, karena perawakannya yang dibilang mereka kurang menarik. Rambut panjang hitam agak ke-cokelat-annya yang lurus terlihat ngga menarik karena selalu dibiarin tergerai, pakaiannya rapi dan lengkap, selalu ngga pernah kena razia seragam, kaku juga anaknya. Dia seolah-olah jadi "bayangan" di kelas yang ngga pernah teracuhkan, yang buat dia stand out sedikit karena ya itu, duduknya sebelahan sama si Wonyoung.

Waktu itu gue pernah satu kelompok buat diskusi tentang materi Revolusi Industri di pelajaran Sejarah sama dia, berdua doang. Nothing special happened, cuma gue agak kaget ketika dia nyamperin tempat duduk gue, hal pertama yang dia bilang adalah, "Aku udah nulis rangkumannya tadi pas dijelasin bu guru, sini biar aku salin ke kertasnya. Kamu main sama temen-temen lagi aja."

"Kenapa udah dikerjain duluan? Kan ini diskusi kelompok, harus bareng-bareng."

"Aku kira Jisung ngga mau ngerjain ini, sama kayak yang lain."

Shock.

"Emang tiap diskusi kelompok gini selalu lo sendiri yang ngerjain?"

Dia ngangguk sambil senyum.

"Mereka nggak ada bantu apa-apa?"

Dia menggeleng.

"Kok lo nggak marah udah digituin sih?"

School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang