|MPF - LIMA|

15.4K 829 50
                                    

Hai guysss, I'm back. Setelah sekian lama, akhirnya aku update. Semoga masih ada yang inget sama cerita ini 🙌🙌
Vote dan komen jangan lupa 😍😍

Happy Reading

Pulang sekolah, Keira terkejut melihat banyak orang hilir mudik di rumahnya. Ditambah banyak koper dan tas besar memenuhi teras rumahnya. Dia bingung, kenapa semua ini ada di luar?

"Ma, ini ada apa? Kok kayak mau pindahan gitu sih" tanya Keira penasaran, setelah melepaskan rangkulan Aldo di bahunya. Tentunya Aldo yang selalu bersamanya, apalagi sejak kejadian penyerangan waktu itu.

Mama Keira mengalihkan perhatiannya ke ke Keira dan menatap Aldo dengan senyum ramahnya yang hanya di balas tatapan datar Aldo.

"Kita emang mau pindah Kei"

Keira melongo, "Kok mendadak sih ma? Emang kita mau pindah kemana? Perasaan belum satu bulan kita disini ?"

"Nanti juga kamu tau, sekarang ambil barang-barang kamu takut ada yang masih ketinggalan" perintah mama Keira

Keira hanya mengangguk singkat, sebelum dia masuk dia menyempatkan diri menghampiri Aldo yang sedari tadi berdiri mengamati.

"Kamu pulang aja gih, aku mau beberes dulu"

"Gak usah beres-beres segala, aku udah suruh banyak orang. Kamu duduk manis aja ".

Keira mengerenyit bingung akan perkataan Aldo yang terakhir. "Aku udah nyuruh orang? Maksudnya apa?"

Tubuh Aldo menegang kaku, "jangan sampai Keira tahu".

"Bukan apa-apa, kamu salah denger kali kei"

Keira hanya mengiyakan, mungkin dia emang salah denger.

💎💎💎

Keira yakin dirinya tidak salah dengar ucapan Aldo, pendengarannya masih berfungsi dengan sangat baik. Ditambah kini, Keira berada di rumah yang termasuk kawasan elit di kotanya yang menjadi rumah barunya. Lebih parahnya, rumahnya persis bersebelahan dengan rumah Aldo.

Kecurigaan Keira bahwa ini semua perbuatan Aldo semakin besar. Keira rasanya ingin menjerit atas takdir hidupnya kini. Tapi dia tidak bisa, di mengalihkannya dengan menggigit bantal guling barunya itu sambil menggeram frustasi.

Di sisi lain, seseorang melihat apa yang Keira lakukan. Seseorang itu tersenyum oh, tidak, tertawa geli lebih tepatnya. Dia sangat suka melihat Keira marah, wajahnya terlihat makin menggemaskan . Sangat menghibur dirinya yang selama ini jarang tersenyum atau tertawa.

Bisa tebak seseorang itu? Yang menjawab Aldo tepat sekali. Karena Aldo lah yang tengah mengamati kegiatan Keira dari ruang rahasia yang berada di kamarnya.

Ruangan itu berisi banyak komputer yang menyala, tapi saat ini Aldo hanya terfokus pada layar yang menampilkan Keira.
Yap ! Dia memasang CCTV di kamar Keira yang letaknya sangat tersembunyi, hanya Aldo yang mengetahuinya.

Kenapa bisa Aldo lakukan itu? Kecurigaan Keira memang benar, bahwa Aldo lah yang telah merencanakan ini semua. Dia meminta bantuan orang tuanya untuk membujuk ralat memaksa orang tua Keira agar pindah di rumah yang telah keluarga Aldo beli.

"Satu kejutan lagi Keira sayang" gumam Aldo seraya menatap Keira yang masih meluapkan rasa frustasinya. Aldo sangat menikmati ekspresi Keira.

💎💎💎

"Argh... berisik banget sih" umpat Keira pelan sambil membuka matanya perlahan. Keira jatuh tertidur, setelah mengerang frustasi.

Pandangannya masih mengabur, samar-samar dia melihat orang-orang berlalu lalang. Mereka semua berjenis kelamin perempuan yang memakai pakaian formal atasan kemeja putih dibalut blazer hitam dan rok span hitam di atas lutut.

The Devil FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang