Delapan

448 53 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen....

.

.

Semuanya masih menunggu dibawah sana.
Bahkan beberapa dari mereka nampak berbaring kelelahan. Suhu badan hyung tertua tak terlalu baik saat ini. Tapi mengetahui para dongsaengnya yang akan kerepotan hanya karena dirinya, seokjin terpaksa menyembunyikan perasaannya yang berasa tak nyaman.

"Hyung??? Kau serius dengan ini?" Taehyung tak ingin rencana mereka menjadi resiko untuk keselamatan mereka.

"Lagi pula diatas aman taehyungiee...." ucap namjoon berusaha berbicara selembut mungkin.

Yoongi memberi usulan untuk menyelmatkan diri dengan cara merayap diatas ventilasi. Tentu saja yang lain mengagguk setuju, namun tidak dengan yang lainnya.

Beberapa dari mereka nampak menolak. Tapi kata kata yoongi terus terngiang "tidak mau?? Yasudah!! Tinggallah kalian disini dan kami akan menyelamatkan yang lain lalu meninggalkan kalian!"

Membayangkannya saja sudah cukup membuat yang lainnya bergidik ngeri. Yoongi tak pernah bercanda dengan ucapannya.

"Tapi bagaimana jika kita mati karena sesak diatas?" Taehyung nampak berfikir hingga akar akar. Ia tak ingin sesuatu yang lebih berbahaya terjadi saat mereka mengambil jalan pintas melalui ventilasi.

"Aku akan membuatkanmu nafas buatan. Jadi jangan khawatir..."

Taehyung mundur selangkah ketika mendengar jawaban dari yoongj yang menurutnya benar benar memalukan.

Bagaimana mungkin hyungnya ini masih sempar bercanda disaat saat tegang seperti ini.

"Tapi kau_

"Jika kau menganggapku bercanda. Aku terlalu bodoh untuk bercanda disaat seperti ini!"

Fiks.

Yoongi serius dengan kata katanya.

"Terserah kau saja hyung. Aku hanya ingin menghindari bahaya diatas sana..." taehyung lalu menjauh dari tempat yoongi dan namjoon yang tengah sibuk membuka ventilasi dibantu kedua staff lainnya.

Dilain sisi.

Seokjin terus menahan tubuhnya yang mulai lesuh. Sekedar digerakkan saja rasanya sulit. Ini tak baik untuk kesehatannya. Ditambah dengan suhu ruangan yang pengap, membuat semuanya seakan akan ingin bertelanjang.

"Hyung kau baik baik saja?" Hoseok mulai mendekat saat menyadari tingkah aneh hyungnya. Tatapan kosong dari seokjin tak bisa menyembunyikan bahwa dirinya tak sedang dalam keadaan baik.

"Gwaenchana. Kau istirahatlah. Jangan khawatirkan aku." Ujarnya dengan senyum yang dipaksakan.

"Wajahmu pucat hyung. Jangan mentang2 gelap seperti ini. Kau kira kau boleh menipuku? Katakan apa yang sakit??" Rasa cemas hoseok mulai timbul saat itu. Nampak kentara dari mata dan cara pengucapannya yang menularkan rasa pedulinya.

Tangannya mulai bergerak memeriksa suhu tubuh seokjin. Merabah dahi hyungnya itu dengan perlahan.

"Kau panas hyung!"

"Jangan beritahu yang lain. Kumohon."

"Hyung!!! Suhu tubuh seokjin hyung sedang tidak normal..." hoseok dengan segera melaporkan hal itu pada ketiga hyungnya yang lain.

Semua mata pun tertuju pada seokjin saat itu. Seokjin hanya membalasnya dengan senyuman yang sebisa mungkin ia lontarkan, tak ingin membuat yang lainnya repot karena tubuhnya yang mudah terserang penyakit.

"Hyung-ah... apa yang kau rasakan?" Namjoon yang nampak khawatir langsung berlari kearah seokjin yang kini hanya memberikannya senyuman.

"G-gwaencahan namjoon-ah..." suara serak miliknya pun terdengar dalam keheningan.

UNDEAD "ZOMBIE" (Bangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang