Keesokan harinya, tepatnya di hari sabtu, sohib-sohibnya Yuka memutuskan untuk main ke rumahnya Yuka.
Ting Tong
"ASSALAMUALAIKUM!"
Nggak berapa lama pintu utama terbuka.
"Waalaikumsalam. Eh, ada anak ganteng sama anak cantik, ayo masuk dulu." Tiffany mempersilahkan sohib-sohibnya Yuka untuk masuk ke dalam rumah.
"Tante, ini ada sedikit oleh-oleh dari Papa nya Somi. Dari Kanada." Somi memberikan bag yang cukup besar kepada Tiffany.
"Ya ampun, Somi. Kok repot-repot banget sih." Walaupun begitu sama Tiffany tetep di terima, rezeki nggak boleh di tolak.
"Nggak ngrepotin kok, Tan." Somi
Pandangan Tiffany kemudian mengarah ke Guanlin. Tiffany kenal sama Somi dan lainnya, karena mereka sering main ke rumah. Tapi kalau Guanlin, Tiffany belum pernah lihat.
"Kamu namanya siapa? Temennya Yuka juga? Kayaknya Tante baru pertama kali deh lihat kamu." Tiffany
Somi dan yang lainnya langsung noleh ke Guanlin yang tiba-tiba kelihatan gugup. "Ah, saya Guanlin Danuarta. Saya teman sebangkunya Yuka."
"Dia murid pindahan, Tante. Baru beberapa bulan sekolah di sini. Kebetulan tetanggaan sama Samuel juga." Samuel
"Oooh gitu." Tiffany mengangguk faham.
"Ini calon menantunya Tante loh." Mulutnya Daehwi asal nyeplos aja.
"Wi!" Guanlin langsung melotot ke arah Daehwi lalu tersenyum ramah ke arah Tiffany.
"Kalau emang beneran suka sama Yuka, jangan bikin dia sakit hati ya. Kalau ada apa-apa sama Yuka, yang maju bukan Tante, tapi Papa sama kakak-kakaknya." Ucap Tiffany dengan senyum ramah namun memiliki berjuta-juta makna di baliknya.
"Hehe, iya Tante. Sialan si Daehwi." Guanlin
"Ya udah, kalian langsung ke atas aja ya. Yuka lagi di kamar sama Kak Haechan dan Kak Jeno." Tiffany
"Kalau gitu, kami permisi dulu ya, Tan." Samuel dan yang lainnya pun pamit pergi ke kamarnya Yuka dan Jeno yang berada di lantai dua.
"Malu banget gue, bangsat." Umpat Guanlin ke Daehwi waktu mereka udah naik tangga.
"Elaaah, yang penting lo udah dapet lampu ijo dari Mamaknya Yuka." Daehwi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di depan kamarnya Yuka dan Jeno, Samuel pun membuka pintu kamar tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
