Terimakasih Doyoung

1.3K 139 6
                                    

Like dulu yaa sebelum baca :)

Happy reading 🐰

Sekarang hari yang di nanti² oleh mereka bertiga, termasuk Nari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekarang hari yang di nanti² oleh mereka bertiga, termasuk Nari. Nari sangat gugup dan deg²an. Kenapa? Karna sekarang perban yang membaluti matanya akan segera di buka oleh Dokter.

Semuanya di mulai dari Dokter, Suster, Doyoung dan juga Ibu Doyoung sudah berkumpul di ruangan Nari. Doyoung yang daritadi ada di hadapan Nari sedang harap² cemas melihat Nari.

Doyoung harap semoga Nari bisa liat lagi seperti biasa.

"Nari udah siap kan?" tanya sang Dokter yang sudah memegang gunting untuk menggunting perban

"U-udah Dok" jawab Nari gugup

"Gak usah gugup gitu, santai aja yaa. Perban akan saya buka"

"Iya Dok" jawab Nari

Nari pun menarik dan membuang napas saat perban sudah mulai di buka.

Doyoung yang daritadi cemas hanya bisa menggigiti jarinya saat melihat perban Nari yang akan di buka. Sedangkan Ibu nya hanya bisa mengelus - elus pundak anaknya itu untuk menenangkan nya.

Perban sudah di buka, dan tinggal menyisakan kapas yang tertempel pada kedua matanya Nari.

"Jika saya suruh buka mata, buka ya perlahan" kata Dokter saat lagi melepaskan kedua kapas tersebut

Nari pun mengangguk

Doyoung yang lagi ada di hadapan Nari bersama Ibu nya itu langsung pindah tempat jadi di samping kiri Nari.

"Ayo sekarang coba buka matanya, pelan² yaa" suruh Dokter

Kini Nari mulai membuka matanya sangat pelan². Yang pertama Nari liat masih burem² dan karna tidak terbiasa dengan cahaya jadi agak sedikit susah untuk Nari membuka lebar matanya.

Berkali-kali Nari mengerjapkan matanya, agak sedikit sakit saat Nari mulai memperlebar bukaan matanya itu. Saat penglihatan Nari sudah mulai jelas, tapi masih ada burem² sedikit dan rasanya orang yang Nari lihat malah ada dua bayangannya. Tapi agar lebih jelas lagi Nari pun mengerjap - ngerjapkan matanya kembali.

Doyoung yang ada di samping Nari pun berharap kalau Nari bisa liat lagi.

"Do-dokter?"






"Suster?"







"Tante?"








Semuanya sangat bahagia saat Nari mengenali mereka masing². Sampai akhirnya mata Nari beralih ke Doyoung.











"Doyoung?" ucap Nari sambil tersenyum

Doyoung yang sudah berkaca-kaca pun langsung memeluk Nari erat, "iya Nar ini aku Doyoung" kata Doyoung sambil mengelus surai milik Nari

TAKDIR - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang